KALAMANTHANA, Penajam – Asisten I Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur Suhardi mengatakan, pihaknya telah mendapat arahan dari Wakil Bupati Mustaqim MZ agar pada saat pilkades serentak digelar pada 27 November 2017, semua TPS harus dipantau. Kegiatan pemantauan melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Menurut Suhardi, sebelum diberangkatkan ke TPS-TPS, tim pemantau kabupaten terlebih dahulu dikumpulkan di halaman kantor bupati untuk mendengarkan arahan, sehingga semua anggota tim memiliki persepsi yang sama dalam memantau kegiatan pilkades serentak.
Khusus kejadian di Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu yang salah satu calon kepala desanya, Munadi meninggal dunia, Pemkab PPU akan melakukan rapat terbatas yang dipimpin Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di kantor Desa Labangka Barat dengan menghadirkan panitia pemilihan, para calon, dan camat. “Rapat terbatas ini untuk menyikapi meninggalnya salah satu calon kepala desa karena surat suara sudah terlanjur dicetak dari empat calon yang ada,” ujarnya di Penajam, Jumat (24/11/2017).
Sesuai evaluasi terakhir, lanjut Suhardi, setiap desa dan panitia dinilai sudah siap melaksanakanpilkades serentak bahkan telah dilakukan simulasi. Termasuk pula pilkades di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku sesuai dengan hasil pembahasan yang dipimpin langsung oleh Bupati PPU tetap dilaksanakan dengan tiga calon peserta. Mengenai teknis disamakan dengan desa-desa lainnya, tetapi Daftar Pemilih Tetap (DPT) menggunakan DPT yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Adapun kegiatan di lapangan saat hari H, setelah pilkades, langsung dilaksanakan perhitungan suara. Pemkab PPU telah menegaskan kepada para petugas pilkades agar tetap netral. “Hanya dengan dengan netralitas dan kejujuran akan didapatkan hasil yang lebih baik. Kami berharapsemoga tidak ada gugatan terkait pilkades serantak ini,” sebut Suhardi.(myu/hr)
Discussion about this post