KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bukan hanya siswa, para guru di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah merasa perlu terus mengupgrade pengetahuan dan keterampilan mengajar mereka. Seperti yang dilakukan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani (Penjas), dan Sejarah.
MGMP ini digelar di Muara Teweh, kemarin. Kepala Dinas Pendidikan Barut Masdulhaq langsung hadir dan membuka kegitan tersebut. “Saya menyampaikan apresiasi kepada para guru yang tergabung MGMP Bahasa Indonesia, Penjas, dan Sejarah tingkat SMA/MA. Semoga ke depan, intensitas kegiatan semakin meningkat sehingga memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Barut,” kata Masdulhaq, Senin (29/1/2018).
Masdulhaq berharap, para guru yang tergabung dalam MGMP yang lain terutama mata pelajaran kategori ujian nasional seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran Keahlian serta Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS) juga mempersiapkan diri lebih dini. “Tujuannya untuk menyamakan persepsi sekaligus persiapan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun pelajaran 2018,” katanya.
Masdulhaq menambahkan, pihaknya juga telah menginformasikan kepada dewan guru yang hadir saat MGMP bahwa pada 2018 sebagian besar SMA/MA/SMK akan melaksanakan ujian nasional (UN) utama dengan berbasis komputer. Tetapi para guru mata pelajaran diminta jangan mengabaikan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), karena dalam pelaksanaan USBN 2017 masih berjalan dengan berbasis kertas. “Kita targetkan ke depan, USBN 2018 dilaksanakan berbasis komputer,” sebutnya.
Ketua MGMP Kabupaten Barut Muhamad Arifin mengatakan, kegiatan MGMP dilaksanakan selama sehari penuh di aula SKB Muara Teweh. Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Penjas, dan Sejarah dari semua sekolah SMA maupun MA yang tersebar di sembilan kecamatan se-Kabupaten Barut. (mel)
Discussion about this post