KALAMANTHANA, Sampit – Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Muchtar Supiandi Siregar langsung menuju lokasi kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Diambil keputusan, jenazah korban akan dimakamkan di Pundu.
Selain melihat kondisi teranyar setelah kecelakaan yang terjadi pada sekitar pukul 06.00 WIB itu, Kapolres juga langsung melakukan koordinasi dengan keluarga korban yang berada di Pontianak, Kalimantan Barat. Dari koordinasi itulah, akhirnya dicapai kesepakatan, keseluruhan jenazah akan dimakamkan di Pundu.
“Tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Seluruh korban rencananya akan dimakamkan di Desa Pundu. Saat ini sedang dipersiapkan,” kata Muchtar Siregar.
Seperti diketahui, kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 32 di Desa Pundu, sekitar pukul 06.00 WIB. Sebuah dumptruk pengangkut semen beradu dengan mobil pikap bermuatan 14 penumpang. Rombongan penumpang mobil pikap tersebut merupakan jemaah pengajian dari Pontianak Kalimantan Barat yang hendak menghadiri sebuah tabligh akbar di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Mobil pikap dengan nomor polisi KB 8629 berasal dari Pontianak Kalimantan Barat menuju arah Palangka Raya dengan muatan 14 penumpang, sedangkan mobil dump truk bermuatan semen dengan nomor polisi DA1983 TN yang dikemudikan Ahmad Rudianur warga Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, melaju menuju arah Sampit.
Kerasnya tabrakan membuat mobil langsung terbakar dan menyebabkan korban meninggal di tempat kejadian. Sebagian besar korban meninggal akibat terbakar dan luka-luka.
“Mobil pikap itu dinaiki 14 orang. Korban meninggal 11 orang dan tiga lainnya dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Katingan,” ujar Muchtar. (ik)
Discussion about this post