KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kerusakan jalan dari Muara Teweh menuju Desa Trahean dan Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah sampai taraf sangat merugikan pemakai jalan. Para ibu pengendara motor sering menjadi korban sehingga warga dua desa tersebut minta jalan segera diperbaiki.
Seorang warga Desa Trahean Andri Pakanida mengatakan, ibu-ibu pengendara sepeda motor yang mengangkut hasil pertanian dari Trahean menuju pasar di Muara Teweh seringkali terjungkal di jalan yang sudah berubah menjadi kubangan, apalagi mereka harus bekerja mengangkut hasil pertanian pada tengah malam samapi dengan menjelang subuh. ”Tolong pemerintah segera memperbaiki jalan itu, karena sudah lama rusak. Jangan tunggu sampai terjadi kecelakaan fatal,” ujar perempuan yang juga guru TK ini.
Keluhan serupa meluncur dari mulut Pairin Tong, bekas Kepala Desa Trahean bahwa kerusakan paling parah terjadi di wilayah trans sosial, sekitar dua kilometer sebelum keluar dari simpang ke jalan negara Banjarmasin-Muara Teweh. “Kasihan ibu-ibu, karena mereka sering celaka saat mereka membawa hasil pertanian ke Muara Teweh yang biasanya dimulai pukul 24.00 WIB,” katanya.
Pantauan lapangan, sedikitnya terdapat tiga titik rusak parah di ruas Simpang Jalan Negara-Trahean/Trinsing karena aspal tidak ada lagi dan badan jalan seakan berubah menjadi kubangan lumpur dengan kedalaman 20-40 cm. Ancaman kian menjadi saat hari hujan apalagi malam hari, karena para pengendara sepeda motor sulit memastikan yang mana kubangan.
Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Barut Ferry Kusmiadi, ketika ditanya soal kerusakan jalan menuju Trinsing/Trahean mengatakan, jalan tersebut segera diperbaiki pada tahun ini, karena masuk melalui dana alokasi khusus (DAK). “Perbaikan Jalan Trinsing masuk tahun ini, berasal dari DAK sebesar Rp4 miliar,” katanya kepada KALAMANTHANA, Jumat (9/3/2018) pagi. (mel)
Discussion about this post