KALAMANTHANA, Muara Teweh – Banyak mahasiswa asal Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang kuliah di Palangka Raya terpaksa berhenti menempuh studi alias putus di tengah jalan, karena tidak lagi mempunyai dana. Mereka sangat mengharapkan beasiswa dari pemerintah.
Seorang pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kabupaten Barut, Rois mengatakan, para mahasiswa sangat mengharapkan bantuan atau beasiswa dari pemerintah. Sebab, banyak rekan yang kuliah di Palangka Raya terpaksa putus di tengah jalan, karena masalah biaya.
Ia mencontohkan, di kelasnya saja dari total hampir 50 orang mahasiswa asal Barut, kini tersisa hanya 27 orang. Penyebab mahasiswa putus studi umumnya sama karena terbentur biaya perkuliahan. “Kami sebagai mahasiswa sangat perlu bantuan pemerintah, karena kami juga ingin ikut membangun daerah ini. Betul, Pemkab Barut telah mengalokasikan bantuan kuliah, tetapi itu hanya cukup mengcover beberapa mahasiswa saja,” ujarnya, kemarin.
Informasi yang dihimpun KALAMANTHANA, peluang mahasiswa asal Barut untuk mendapatkan beasiswa dari pemkab pada tahun anggaran 2018 sangat kecil. Pasalnya, tahun ini pemkab hanya mengalokasikan beasiswa bagi dua siswa berprestasi untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Palangkaraya (UPK).
Kepala Dinas Pendidikan Barut Masdulhaq ketika dikonfirmasi membenarkan, pada Disdik Barut ada program beasiswa kuliah jurusan kedokteran untuk siswa siswi yang berprestasi. Beasiswa khusus untuk biaya SPP siswa yang dikuliahkan di UPK, tak termasuk biaya lainnya seperti biaya keperluan hidup sehari-hari.
Saat ini, lanjutnya, ada dua orang calon dokter yang masuk program beasiswa kuliah Disdik Barut. “Anggaran beasiswa yang disedikan Peemkab Barut khusus untuk SPP mahasiswa,” katanya.(mel)
Discussion about this post