KALAMANTHANA, Sampit – Setelah lebih dari 28 tahun diusulkan masyarakat, pembangunan jembatan senilai Rp16 miliar yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, akhirnya rampung dibangun.
Wakil Ketua DPRD Kotim, Supriadi, Senin (6/8/2018) mengungkapkan keinginan masyarakat terhadap pembangunan jembatan Sungai Ramban tersebut dimulai sejak tahun 1990-an. Bahkan usulan tersebut sudah masuk program Musrenbang sampai belasan kali.
Akan tetapi karena terbentur anggaran pemerintah yang terbatas, proses pembangunannya terus ditunda. Di tahun 2013 lalu pembangunan mulai dikerjakan melalui anggaran APBD sehingga tepat di tahun 2018 ini jembatan akhirnya rampung dibangun.
Dikatakannya, untuk membangun badan jembatan, pagu anggaran yang disiapkan Pemkab Kotim mencapai Rp16 miliar. Adapun panjang badan jembatan yang dibangun sekitar 90 meter dengan lebar sekitar 10 meter.
Supriadi juga mengatakan keberadaan jembatan penghubung itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk mempersingkat jarak tempuh dari dua desa yang berseberangan dengan Desa Ramban.
Selama ini masyarakat di desa yang ingin menuju ke puskesmas rawat inap maupun pasar yang ada di Kecamatan Teluk Sampit harus melalui jalur sungai memutar dengan jarak yang cukup jauh. “Warga sangat membutuhkan jembatan permanen itu untuk memperpendek akses menggunakan kendaraan,” terangnya.
Tak hanya itu, keberadaan jembatan tersebut, juga turut membantu akses pertanian seluas 1.400 ha, kemudian menjadi akses pariwisata pasir putih. Sebab selama ini ada destinasi wisata jalur tersebut sering dilintasi wisatawan tetapi terkendala infrakstruktur. (zig/tif)
Discussion about this post