KALAMANTHANA, Muara Teweh – Ini cerita miris soal penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Demi mengikuti UN, para siswa ini terpaksa menyewa kapal motor.
Ya, itulah yang dilakukan sedikitnya 27 pelajar SMP PGRI Desa Pendreh, Barito Utara. Mereka harus mengarungi Sungai Barito menuju desa terdekat. Hanya itulah yang bisa mereka lakukan agar bisa mengikuti UN 2015/16.
“Selama UN semua siswa serta guru terpaksa menyewa ‘kelotok’ (kapal motor) pulang-pergi ke sekolah,” kata Kepala Sekolah SMP PGRI Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah, Irinisius, di Muara Teweh, Senin (9/5/2016).
Ia mengatakan selama berlangsung UN hingga 12 Mei 2015 siswa SMP swasta yang tinggal di desa pinggiran Sungai Barito harus menginduk untuk mengikuti UN di SMPN 4 Desa Lemo, Kecamatan Teweh Tengah.
Selama empat hari, kata dia, puluhan siswa menggunakan sarana angkutan sungai tersebut ke desa terdekat. Kapal motor mereka carter Rp2 juta selama UN berlangsung. Mereka menuju Desa Lemo dalam waktu antara 30-40 menit perjalanan.
“Biaya carter ‘kelotok’ diperoleh dari swadaya para siswa dan bantuan pihak sekolah, di samping itu seluruh pelajar dapat konsumsi selama ujian,” katanya didampingi Ketua Panitia UN SMP PGRI Pendreh, Riza Pahlevi dan seorang guru lainnya, Hariadi. (ant/akm)
Discussion about this post