KALAMANTHANA, Palangka Raya – Wajar saja jika Habib Said Ismail mempertanyakan pelantikan dirinya bersama Sugianto Sabran sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih Kalteng 2016-2021. Ada sesuatu beban berat yang kian lama makin sulit dia tahan. Apa itu?
Menjawab pertanyaan dari masyarakat Kalteng, utamanya para pendukung mereka pada Pilkada lalu. Said mengaku sudah semakin sulit bagi dirinya untuk memberikan berbagai pernyataan agar para pendukungnya menahan diri, tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum, dan tetap bersabar menunggu kepastian pelantikan dari pemerintah pusat.
Dia mengatakan, apabila pelantikan tidak segera dilakukan, maka Provinsi Kalteng sangat dirugikan dan berbagai percepatan pembangunan akan terhambat. Hal inilah yang membuat para pendukung Sugianto/Habib maupun rakyat Kalteng bertanya-tanya terkait kepastian pelantikan.
“Kami sudah berkali-kali mempertanyakan, tapi belum ada kejelasan. Kami berharap pelantikan dapat segera dilakukan. Kami sudah tidak kuat lagi menahan gejolak di lapangan. Kami sudah hampir habis kata-kata untuk menahan gejolak itu,” kata Said.
Padahal, menurutnya, sesuai peraturan perundangan, seharusnya pelantikan tersebut sudah dilaksanakan. Tapi, sampai sekarang, belum ada kepastian dari pemerintah pusat mengenai waktunya.
“Informasi terbaru pelantikan akan dilaksanakan Kamis (19/5/2016), tapi undangan belum ada kami terima. Jangankan undangan, rapat koordinasi terkait pelantikan itu pun tidak ada. Sebelum pelantikan kan biasanya rapat koordinasi terlebih dahulu, tapi itu tidak ada,” ujar Said di Gedung DPRD Kalteng di Palangka Raya, Senin (16/5/2016).
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebutkan pelantikan tersebut akan berlangsung setelah Presiden Joko Widodo pulang dari kunjungan dari luar negeri, yakni dari Korea Selatan. Menurut dia, ada kemungkinan pekan depan, sekitar 19 atau 20 Mei.
“Begitu pulang, bisa langsung melakukan pelantikan,” katanya di Jakarta.
Tjahjo menyebutkan, pelantikan tersebut akan berlangsung di Jakarta. Hampir pasti berlangsung di Istana Negara, sebagaimana pelantikan gubernur terpilih hasil Pilkada serentak 2015 yang sudah lebih dulu dilantik. (ant/akm)
Discussion about this post