KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kecelakaan kerja yang menimpa karyawan penyemprot, PT Antang Ganda Utama/DSN, Margareta alias Reta (40), asal Ende, NTT, meninggalkan duka bagi keluarga. Penyebab korban meregang nyawa di Jalan Blok A, N 14 Kandau A, diduga lantaran bagian kepala sebelah kiri dihantam tutup tanki air sebelum korban tertindih tanki.
Dugaan bagian kepala kiri korban terhantam benda keras diketahui, saat petugas RSUD Muara Teweh melakukan visum, Rabu (30/1/2019) siang. Beberapa kerabat korban pun menduga hal yang sama. Sampai luka-luka dijahit, jenasah dimandikan dan diformalin, darah masih terus mengucur dari bagian kepala. “Luka berat di bagian kepala,” ujar seorang petugas RSUD Muara Teweh kepada wartawan.
Peristiwa yang merenggut nyawa ibu dua orang anak ini, terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di Jalan Blok A, N 14, Kandau A, Desa Bukit Sawit. Margareta, karyawan bagian penyemprotan berangkat ke lokasi kerja dengan menumpang Jonder merek Massey Ferguson 2615, warna merah. Jonder dikemudikan sopir wanita, Yustina Rita (33) juga asal Ende, NTT.
Kepala Polsek Bukit Sawit Ipda Daryono, mengatakan korban duduk di samping kanan tanki air yang ditarik dengan jonder. Saat memasuki jalan menurun dan licin, jonder tak bisa dikendalikan. Operator jonder membanting setir ke kiri, sehingga tanki terbalik ke kanan. “Korban tertindih tanki, karena posisi duduknya berada di sebelah kanan tanki,” papar dia kepada wartawan, Rabu siang.
Beberapa karyawan PT AGU/DSN yang ditemui KALAMANTHANA menjelaskan, jonder yang dikemudikan seorang wanita sangat berisiko, karena kemampuan pengendalian antara operator wanita dan pria berbeda. Tetapi perusahaan telah menetapkan kebijakan untuk mempekerjakan wanita sebagai operator jonder mini (kecil). “Itu sangat berbahaya, karena kondisi jalan tidak rata. Lain kalau di Malaysia, jalannya rata, sehingga tidak berisiko tinggi bagi operator jonder wanita,” ungkap seorang karyawan asal NTT yang telah bekerja di PT AGU selama 20 tahun.(mel)
Discussion about this post