KALAMANTHANA, Balikpapan – Tak tanggung-tanggung, alokasi Dana Desa di Kalimantan Timur naik lebih dari dua kali lipat. Jika tahun lalu Kaltim hanya kebagian Rp240 miliar, tahun 2016 ini naik menjadi Rp540 miliar. Terjadi kenaikan 124 persen.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kalimantan Timur Mohammad Jauhar Effendi di Balikpapan, Rabu (18/5/2016), mengatakan kenaikan itu memungkinkan pembagian kepada desa-desa juga meningkat.
“Kalau tahun 2015 rata-rata desa mendapat Rp298 juta, sekarang mendapat Rp646 juta per desa,” kata Jauhar.
BPMPD menyosialisasikan pencegahan korupsi dan pengawalan bersama pengelolaan keuangan dana desa bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP), Kementerian Desa, Kejaksaan Tinggi Kaltim, Kementerian Keuangan, Kepolisian, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di Balai Kota Balikpapan, Selasa (17/5).
Dengan tujuh kabupaten, Kalimantan Timur saat ini terdiri dari 836 desa. Sebanyak 196 desa atau 23 persen masuk dalam kategori desa tertinggal, 619 desa 74 persen dalam kategori desa berkembang dan 21 desa 3 persen kategori desa mandiri.
Di sisi lain, Kepala BPMPD juga meminta pemerintah pusat tidak dulu mengubah peraturan pengelolaan keuangan dana desa agar penyaluran dana lebih cepat tanpa terhambat waktu sosialisasi petunjuk teknis dan pelaksanaanya.
Menurut Jauhar, selama ini para petugas yang bekerja dengannya mengeluhkan perubahan yang sudah berubah lagi mengenai tata pelaksanaan pengelolaan desa, padahal para petugas baru saja selesai mengikuti sosialisasi petunjuk dan pelaksanaan teknis.
Apalagi, menurut Jauhar, rata-rata desa dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat menerima transfer dana desa dari rekening pemerintah. Desa sudah dapat menyerahkan laporan rencana pembangunan jangka menengah desa, rencana kerja pembangunan daerah desa, dan anggaran pendapatan dan belanja desa.
“Tahun ini untuk tahap pertama sudah turun pada Maret kemarin, kecuali desa-desa di Kabupaten Mahakam Ulu karena laporannya belum selesai. Mahakam Ulu terkendala karena jaraknya yang jauh,” demikian Jauhar. (ant/akm)
Discussion about this post