KALAMANTHANA, Muara Teweh – Manajemen RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengusulkan dana tambahan sebesar Rp3,1 miliar melalui APBD-Perubahan 2019. Dana ini bakal dipakai untuk membiayai oprasional pelayanan rumah sakit, serta penataan bangunan lama dan dan baru RSUD.
Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowati mengatakan, usulan penambahan dana sebesar Rp3,1 miliar bakal digunakan untuk membayar gaji tenaga kontrak Rp1,5 miliar, pembelian obat-obatan Rp200 juta, penataan ruang rekam medis (RM) RSUD Rp100 juta, dan sisanya untuk penataan dan pembenahan terhadap bangunan baru RSUD.
Pejabat yang akrab disapa Tinuk ini memaparkan, ruang RM bakal dipindahkan ke bangunan yang ada di pojok RSUD. Adapun keperluan lain berupa penataan dan pembenahan bangunan baru RSUD, seperti ruang kantor, ruangan operasi, dan ruangan hemodialisa ditambah biaya listrik yang terus membengkak karena beroperasinya bangunan baru. “Kita usulkan tambahan biaya operasional, karena kemungkinan pendapatan RSUD tak cukup untuk membayar gaji tenaga kontrak,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Sedangkan untuk peralatan kesehatan, sambung Tinuk, pihaknya berupaya meminta bantuan dari dana alokasi khusus (DAK) pusat. Ia tak merinci besaran DAK dimaksud. “Kita harapkan usulan dari RSUD Muara Teweh mendapat persetujuan DPRD Barut, sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik lagi,” ucap dia.(mel)
Discussion about this post