KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpi) saat ini semakin meluas. Sebelumnya dikabarkan api menyerang Kecamatan Jabiren Raya, kini Api juga melanda Kecamatan Kahayan Hilir dan Maliku.
“Kebakaran terjadi pada titik koodinat BT 114.1398 LS -2.8259, tepatnya di Desa Bontoi Kecamatan Kahayan Hilir. Hingga Sabtu (13/7) sore sebaran api belum sepenuhnya dapat di padamkan. Tim sudah melakukan upaya penyekatan media bakaran. Untuk luas lahan yang terbakar berkisar 10 hektare dan yang dapat dipadamkan berkisar 5 hektare,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulang Pisau, Salahudin, Minggu (14/7) pagi.
Salahudin mengungkapkan, untuk kepala api sudah mencapai titik terjauh mencapai 700 meter ke arah selatan.
Adapun upaya pemdaman tidak memungkinkan, Karena kondisi cakupan posisi sumber air dengan titik terjauh kepala api dan hanya menghasilkan daya dorong air semakin lemah serta faktor keselamatan petugas pemadaman di lapangan.

Ia juga menjelaskan, hasil analisa dan evaluasi tim terpadu untuk lokasi sebaran titik api saat ini di lakukan metode area blok. Sebelah utara berbatasan handel Sei Asam, sebelah selatan kebun sengon milik warga.
Sebelah barat mengarah kecamatan Sebangau dan saat ini sudah diupyakan pemadaman penyekatan dan pembasahan. Baik media bakaran serta spot-spot api sepanjang 500 meter dengan menggunakan sumber air dari sumur bor BRG.
“Terakhir media blok sebelah timur kebun sengon masyarakat, kondisi sebaran api sudah padam. Untuk rencana giat hari ini (Minggu, 14/7) tetap dilakukan dengan upaya pemadaman oleh masyarakat peduli api, penyekatan sebaran api yang mengarah ke arah Sebangau. Sumber air menggunakan sumur bor BRG,” ucapnya.
Ia juga membenarkan pada saat bersamaan sijago merah juga melahap puluhan hektar lahan di Desa Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulpis, bahkan sebaran api menjalan ke kebun warga wilayah setempat.
Salahudin mengungkapkan, dalam penanggulangan karhutla itu melibatkan beberapa personel dari beberapa instansii. Di antaranya Polri, TNI, BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup dan MPA.
“Kita telah menurunkan personil dengan dengan peraratan yang tersedia. Kita harap ancaman Karhutla ini dapat antisifasi semunim mungkin,” ungkapnya.
Terpisah Camat Maliku, Sukarta didampingi Kapolsek Maliku Iptu Andra Dwi H mengungkapka hingga sabtu sore sekitar pukul 16.30 Wib tim satgas gabungan masih melakukan pemadaman.Menurut pihaknya pemadaman yang dilakukan oleh tim satgas gabungan sudah memasuki hari kedua.
Pemadaman di lokasi kebakaran sendiri terkendala peralatan, seperti selang kurang memadai sehingga tidak dapat menjangkat titik api. Selain itu pemadaman juga terkendala angin kencang sehingga api yang semakin meluas.
“Untuk saluran air ada mas, tapi posisinya dipinggir jalan saja. Jadi, untuk bagian dalam lahan yang terbakar sulit dijangkau oleh petugas, dan api lumayan besar. Apalagi terkendala selang dan kurangnya peralatan, tapi masyarakat sekitar membantu karena sudah ke lahan sawit warga,” ucapnya.
Pihaknya berharap kedepannya di wilayah karhutla terutama di Kecamatan Maliku agar dibuat embung, sumur dan peralatan pemadam yang memadai.
Sehingga saat musim kemarau seperti ini tim satgas mampu bekerja dengan maksimal menghadapi kebakaran hutan maupun lahan, khususnya di wilayah Kecamatan Maliku.
“Personel yang turun saat ini, dari pihak Babinsa, Babinkamtibmas, MPA, Fasilitator Desa, dan DPG serta Manggala Agni. Sejak pagi tadi sudah berada di lokasi melakukan pemantauan dan galang aksi pemadaman,” tutupnya.(app)
Discussion about this post