KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tarik ulur penutupan lokalisasi Prostitusi Lembah Durian atau Merong di Km 3,5 Muara Teweh-Puruk Cahu, terus terjadi.
Lokalisasi ini tidak jadi ditutup pada akhir November 2019, seperti digembar-gemborkan selama ini, tetapi molor lagi menjadi 4 Desember 2019.
Hal tersebut diutarkan oleh Kepala Dinas Sosial PMD Kabupaten Barut Eveready Noor di Muara Teweh, kemarin.
Eveready mengatakan, terjadi perubahan jadwal penutupan, karena harus menunggu Bupati Barut berada di Muara Teweh pada 4 Desember mendatan. “Penutupan lokalisasi Merong dilakukan pada 4 Desember 2019 yang langsung ditutup oleh Bupati Barut. Karena beliau meisyaratkan pada tanggal tersebut sudah berada di Muara Teweh,” kata Eveready.
Ia menambahkan, mengenai hal-hal keberangkatan dan pemulangan penghuni lokalisasi sudah dipersiapkan oleh Dinas Sosial PMD Kabupaten Barut.
Dari jumlah 15 orang yang akan dipulangkan, sudah didata mengenai infomasi kependudukan secara lengkap dan siap diantar ke Dinas Sosial Provinsi maupun Dinsos Kabupaten ke tempat mereka berasal.
Pemulangan dilakukan melalui pendampingan langsung oleh pihak Dinsos PMD Barut. Ke-15 orang tersebut ada yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Surabaya, Palangkaraya, Banjarmasin dan Kabupaten Murung Raya.
PSK-PSK yang lain sudah ada yang pulang sendiri ke tempat berasal, tetapi ada juga yang mencari pekerjaan di Muara Teweh. Sedangkan lokasi bekas Merong bakal bersih dari prosttitusi. Warga pemilik lahan dan rumah secara pribadi boleh membuka usaha lain non prostitusi.(mel)
Discussion about this post