KALAMANTHANA, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur resmi menutup lokalisasi dan lokasi prostitusi yang ada di wilayah mereka. Di mana saja lokalisasi-lokalisasi yang ditutup itu?
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim, Siti Rusmalia Idrus, di Samarinda, Rabu (1/6/2016), menyebutkan lokalisasi itu ada di nyaris seluruh kabupaten/kota. Di sanalah tertampung sekitar 1.515 orang pekerja seks komersial (PSK) selama ini.
Dia menyebutkan, dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim, hanya dua daerah yang tak terdata adanya lokalisasi prostitusi. Keduanya yakni Kabupaten Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara.
Rincian dari sebaran itu adalah di Kota Samarinda terdapat tiga lokalisasi yang memiliki 500 PSK, seperti di Bayur dan Solong. Kemudian terdapat tiga lokasi prostitusi (bukan lokalisasi), yakni di Gang Tikus terdapat 11 PSK, Gang Sentosa 20 PSK, dan Citra Niaga terdapat 20 PSK.
Adapun di Balikpapan terdapat satu lokalisasi, yakni di Kelurahan Manggar Sari, Balikpapan Timur, dengan penghuni 216 PSK yang menempati 15 wisma. Selanjutnya di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 12 lokalisasi dengan 469 PSK.
Sedangkan di Kabupaten Kutai Barat terdapat tujuh lokalisasi prostitusi dengan 238 PSK, Kabupaten Kutai Tmur terdapat satu lokalisasi dengan 30 PSK dan ada empat lokasi prostitusi dengan 179 PSK.
Kabupaten Berau tidak ditemukan lokalisasi, namun terdapat lima lokasi prostitusi dengan jumlah PSK belum terdata. Di Kabupaten Paser tidak ada lokalisasi, namun ada tiga lokasi yang dihuni 10 PSK, serta di Kota Bontang hanya ada satu lokasi yang dihuni 20 PSK.
Dengan jumlah lokalisasi sebanyak itulah, setelah Jawa Timur menutup tempat perdagangan wanita itu, Kaltim menjelma menjadi provinsi yang memiliki lokalisasi terbanyak. Kini, dengan penutupan yang dilakukan secara serentak, Kaltim dinyatakan bersih dari lokalisasi dan prostitusi. (ant/akm)
Discussion about this post