KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sebelum menjadikan jalan Muara Teweh-Lemo sebagai jalur alternatif menuju Palangka Raya nanti, Pemkab Barito Utara tampaknya harus betul-betul cermat mengecek kondisi ruas jalan tersebut.
Pasalnya pada Rabu (8/4) dan Minggu (3/5) terjadi longsor di dua titik berbeda pada ruas jalan tersebut. Pada peristiwa kedua malah membuat semacam ada bekas hentakan, sehingga aspal terbelah.
Pihak terkait harus memasang kayu dan papan supaya kendaraan bisa lewat dititik kerusakan. Warga, terutama yang bersepeda motor diingatkan agar ekstra hati-hati, karena kendaraan bisa saja terjungkal.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Barut Rodi, ketika dihubungi Senin (4/5), mengatakan kerusakan di jalan tersebut terjadi karena bencana alam, yakni hujan terus-menerus. “Longsor sehingga menyebabkan retak. Kita tangani lewat UPR bersifat sementara tidak permanen,” kata Rodi.
Sekretaris Desa Lemo II Eddy Suryadi, mengatakan gorong-gorong di jalan menuju Desa Lemo yang amblas sudah diperbaiki oleh pemilik fery penyeberangan Desa Lemo, sebelum perbaikan oleh Dinas PUPR.
“Warga Desa Lemo memperbaiki sementara dengan memasang papan plat, agar warga bisa melintas di jalan itu. Ambruknya gorong-gorong itu terjadi pada Minggu sore, setelah malam ada hujan lebat, lalu tanah yang berada di daerah gorong-gorong longsor dan runtuh,” ucap Eddy.(mel)
Discussion about this post