KALAMANTHANA, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Hairis Salamad mendesak pemerintah daerah melalui instansi terkait agar memelihara dan melestarikan cagar budaya yang saat ini masih ada dan menjadi aset daerah yang dinilainya terlantar.
Hal ini terutama menyangkut Rumah Betang milik suku Dayak di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang yang sampai saat ini kondisinya memprihatinkan.
“Pemerintah daerah harusnya lebih agresif, apalagi kita melihat di perkotaan dan apa yang disampaikan oleh pemerintah daerah kita bahwasannya akan meningkatkan pengembangan aset wisata lokal di daerah ini, sudah barang tentu Betang Tumbang Gagu juga salah satu sisa aset sejarah yang sangat menjual di internasional. Tapi, lihat kondisinya sangat memperhatinkan,” ungkapnya di Sampit, Selasa (10/11/2020).
Ketua Fraksi PAN ini juga menegaskan, cagar budaya Rumah Betang Tumbang Gagu didirikan suku Dayak yang sudah berumur ratusan tahun itu merupakan aset daerah dan sekaligus sebagai obyek wisata yang perlu dipelihara dan juga dirawat serta ditunjang dengan fasilitas yang baik dan layak.
“Kita harus melihat dari segala aspeknya. Seharusnya pemerintah daerah konsisten. Kita hargai niat pemerintah daerah menggalakkan kebudayaan lokal yang bersejarah, peninggalan nenek moyang, akan tetapi harus didukung dengan fasilitas penunjangnya. Kita lihat Rumah Betang itu bisa mendatangkan keuntungan bagi PAD dan juga meningkatkan ekonomi bagi warga masyarakat di desa sekitar,” timpalnya.
Di sisi lain dia juga mengharapkan rehabilitasi rumah betang serta akses jalan menuju desa tersebut harus diperhatikan. Sselama ini, untuk sampai ke desa tersebut terlalu berisiko tinggi tanpa didukung keamanan di jalur sungai Riam, lantaran desa tersebut sudah lama masih terisolasi.
“Kalau jalur darat nantinya sudah bagus, maka bisa dipastikan objek wisata rumah betang Tumbang Gagu akan menjadi perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Itu sumber ekonomi bagi daerah maupun masyarakat secara umum,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post