KALAMANTHANA, Muara Teweh – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Barito Utara memfokuskan kegiatan pada tiga program. mencakup peremajaan sawit rakyat (PSR), optimalisasi lahan rawa, dan komoditi jagung.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Distan Barito Utara, Syahmiludin A Surapati, ketika diwawancarai Kalamanthana.id, Senin (15/2/2021) di Muara Teweh. “Kita fokus kepada tiga hal tersebut ditambah dengan program penyediaan pakan ternak secara lokal, pola sawit sapi, dan taman hutan rakyat,” ujar Syahmil, sapaan karibnya.
Program PSR menjadi perhatian, karena hasil pembicaraan langsung dengan Dirjen Tanaman Perkebunan Kementerian Pertanian, saat rapat koordinasi teknis perkebunan di Palangka Raya 11 Pebruari 2021, terbuka lebar peluang penambahan lahan untuk program PSR tahun 2021. “Kita bisa usulkan penambahan luasan PSR dari ploting awal 1.000 hektare menjadi 2.000 hektare di Barito Utara. Sektor perkebunan sawit kini jadi andalan Kalimantan Tengah,” jelas Syahmil.
Adapun optimalisasi lahan rawa akan diteruskan di Pepas dan Tumpung Laung, Kecamatan Montallat, setelah dimulai di Trahean, Kecamatan Teweh Selatan. Program ini sepenuhnya melibatkan para petani, termasuk pendanaan. Lahan rawa dibersihkan dan dijadikan sentra pertanian. “Lahan seluas 48 hektare di Trahean sudah bisa ditanami. Para petani lokal di Montallat akan menerapkan pola tersebut,” kara dia.
Sedangkan pengembangan perkebunan jagung bakal diteruskan ke wilayah lain. Selama ini, pengembangan lahan jagung berada di Desa Batu Raya I dan II (Kecamatan Gunung Timang) serta Desa Mampuak (Kecamatan Teweh Timur). Hasilnya, Barito Utara menjadi penghasil jagung terbesar di Kalimantan Tengah. “Tanaman jagung merupakan bahan baku pakan ternak. Ini yang akan kita olah, supaya pakan tidak didatangkan dari daerah lain, karena biayanya mahal,” papar dia.(mel)
Discussion about this post