KALAMANTHANA, Seruyan – Dalam upaya mempermudah pemerintah melakukan pembinaan kepada petani menuju sertifikasi ISPO maupun RSPO, pemerintah Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah menargetkan tahun 2016 petani kelapa sawit setempat yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 6.000 orang, terdata dan terintegrasi ke sistem monitoring online atau dalam jaringan/daring.
Bupati Seruyan, Sudarsono mengatakan, pendataan berkolaborasi dengan Yayasan Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dan yang berhasil didata sampai sekarang jumlahnya 676 petani yang menanam kelapa sawit.
“Tujuan pendataan ini kan agar kelapa sawit yang ditanam masyarakat tersertifikasi, sehingga saat panen ada pembelinya. Ini yang mendasari kita tahun 2016 menargetkan 5.000-an lebih petani kelapa sawit selesai didata,” ucap Sudarsono, di Desa Pembuang Hulu, Sabtu (12/3).
Mantan Anggota DPRD Provinsi Kalteng menyebut kelapa sawit merupakan sumber alam strategis yang tumbuh dengan baik, bahkan menjadi sumber pendapatan daerah maupun mata pencarian utama masyarakat di Kabupaten Seruyan.
Dia mengatakan pendataan berkolaborasi dengan INOBU ini menjadi hal penting bagi pemberdayaan petani sawit di Kabupaten Seruyan. Sebab, pendataan tersebut tidak hanya memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat, namun juga ikut terlibat menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan.
“Kita kan tahu bersama Indonesia merupakan negara pengekspor minyak sawit terbesar di Dunia, maka sudah saatnya petani sawit di Indonesia mempraktikkan menanam kelapa sawit secara berkelanjutan dengan konsisten agar mampu memenuhi permintaan serta miliki akses terhadap pasar global,” kata Sudarsono.
Pernyataan Bupati Seruyan ini disampaikan saat menerima kunjungan berbagai perwakilan organisasi lingkungan, lembaga donor, akademisi dan sektor swasta yang mengikuti rangkaian acara Tropical Forest Alliance (TFA) 2010 di DKI Jakarta.
Direktur INOBU Guntur Cahyo Prabowo mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk melihat program pemberdayaan petani sawit menuju perkebunan berkelanjutan yang menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng. Di mana Pemprov Kalteng bersama Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat dan Gunung Mas melakukan kesepakatan dengan INOBU untuk mewujudkan hal itu.
“Kami dari INOBU telah melakukan pemetaan terhadap 2.000 lebih petani kelapa sawit di Kabupaten Seruyan maupun Kotawaringin Barat dan sekarang ini terintegrasi ke sistem monitoring online, sehingga perkembangannya dapat di pantau dari waktu ke waktu,” kata Guntur.
Discussion about this post