KALAMANTHANA, Sampit – Sejauh ini, hanya ada satu titik panas terpantau di Kalimantan Tengah. Titik panas itu ada di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas. Di Kotawaringin Timur, belum ada titik panas yang terpantau.
Munculnya titik panas di Mantangai tersebut berdasarkan hasil pemantauan satelit yang dilakukan pukul 05.00 WIB. Mantangai menjadi satu-satunya wilayah di Kalimantan Tengah yang terpantau satelit memiliki titik panas tersebut.
Meski hanya ada di Mantangai, munculnya titik panas ini menjadi peringatan bagi daerah lainnya, termasuk Kotawaringin Timur, untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, Kotim termasuk salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah yang rawan kebakaran lahan.
“Belum ada titik panas terpantau di Kotawaringin Timur. Mudah-mudahan jangan sampai ada,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Senin (14/3/2016).
Ancaman kebakaran lahan di Kotawaringin Timur sangat tinggi karena sebagian lahan di daerah ini merupakan gambut. Saat kemarau, lahan gambut kering sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak ada kemarau panjang, tapi kita tetap harus waspada,” ucap Yulida.
Saat kemarau tahun 2015 lalu, Kotawaringin Timur, khususnya Sampit merupakan salah satu daerah di Kalimantan Tengah yang cukup parah dilanda kebakaran lahan dan kabut asap. Aktivitas penerbangan sempat lumpuh, sekolah diliburkan dan ribuan warga terserang infeksi saluran pernafasan akut. Pemerintah harus menyiapkan rumah oksigen dan rumah singgah untuk penderita korban asap. (*)
Discussion about this post