KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kematian tragis Lidya Safitri (17) siswi Kelas X (bukan kelas XI) SMA Negeri 2 Muara Teweh, Barito Utara, hingga kini masih menyisakan tanda tanya bagi keluarga, teman, dan para tetangga.
Pasalnya, sang gadis dikenal sebagai orang yang pendiam, tak pernah berulah macam-macam, apalagi punya musuh. Dia juga termasuk jarang keluar dari rumah.
“Dia sangat pendiam, sifat itu sama persis dengan almarhum bapaknya. Dia keluar rumah hanya kalau hendak mencari sinyal WIFI dan membeli makanan,” tutur seorang wanita paruh baya yang menjadi tetangga sekaligus kerabat almarhumah Lidya kepada Kalamanthana.id, Selasa (17/8/2021) pagi.
Dari penuturan sumber ini pula diketahui, bahwa Senin (16/8) sekitar pukul 10.00 WIB, masih terdengar bunyi musik dari kamar almarhumah yang disetel melalui handphone. “Saya dengar musik dari kamarnya, biasanya lewat hp dia unggah musik, sekitar jam 10.00 WIB,” ujar sumber ini.
Baca Juga: Siswi SMAN 2 Muara Teweh Ditemukan Tewas Diduga Gantung Diri
Hanya berselang beberapa jam kemudian, kalau versi warga sekitar pukul 12.30 WIB, sedangkan versi ayah sambung korban Juanadinur, sekitar pukul 14.00 WIB, Lidya ditemukan terbujur kaku dengan dugaan gantung diri.
Warga setempat memastikan, antara pukul 10.00 WIB sampai mayatnya ditemukan entah itu pukul 12.30 atau pukul 14.00 WIB, tak terlihat ada orang mendatangi Lidya.
Warga tahu Lidya meninggal setelah mendengar teriakan minta tolong dari sang ibu, Meldayanti. Saat warga hendak masuk ke kamar dan ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi, Meldayanti melarang dengan alasan itu sudah takdir anaknya. “Tetapi saya sempat lihat dari jendela, lidahnya tidak terjulur, layaknya orang yangeninggal karena gantung diri,” kata sumber media ini.
Seperti dituturkan sang ayah, Juanadinur, Senin malam, dia dan istrinya kebetulan datang dari Liang Naga ke Jingah untuk menengok Lidya yang tinggal di rumah kakek buyutnya, di RT 03, Kelurahan Jingah. Namun mereka harus menerima kenyataan pahit, anaknya telah meninggal dunia.
Polisi masih intensifenyelidiki peristiwa ini. Setelah visum, mayat Lidya dibawa ke Palangka Raya, Senin tengah malam untuk proses otopsi. “Ya, benar untuk menjalani otopsi,” ucap Kasat Reskrim Polres Barut AKP M Tommy Palayukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi Kelas X SMA Negeri 2 Muara Teweh, Lidya Safitri (17) ditemukan tewas diduga gantung diri, Senin (16/8/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Peristiwanya terjadi di RT 3, Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru. Mayat Lidya pertama kali ditemukan oleh orang tuanya, yakni Juanadinur dan Meldayanti, saat keduanya kebetulan datang dar Liang Naga ke tempat kejadian perkara untuk mengunjungi korban. Rumah yang ditempati korban milik kakek dan neneknya.(melkianus he)
Discussion about this post