KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak sia-sia perjalanan dinas jauh. Usai mengikuti ToT (training of trainer) di Bumi Gogo Rancah, julukan untuk Provinsi NTB, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Syahmiludin A Surapati, datang membawa kabar baik.
Kabar apa? Barito Utara berpeluang besar mendpatkan dana dukungan program optimasi lahan atau opla kering mellaui APBN untuk TP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikulutura dan NAK Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022.
Ini jelas kabar baik, karena sebelumnya Barito Utara juga mendapat kucuran dana dari pusat untuk program opla rawa. Proyek ini berlangsung tahun 2021 dibeberapa kecamatan.
Syahmil sapan akrab Kadistan Barito Utara mengungkapkan peluang besar Barito Utara menerima proyek opla kering kepada wartawan, maupun di linimasanya, Minggu (21/11/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut Syahmil, salah satu hasil ToT, berdasarkan identifikasi topografi, tipe tanah, elevasi, karakteristik kultur, SDM petani atau poktan, ketersediaan petugas penyuluh (teknis pertanian), dukungan APBD, dan pengaruh cuaca atau iklim yang ada di Bumi Gogo Rancah, NTB, ternyata dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing bisa disimpulkan hampir sama dengan kondisi yang ada di wilayah Kalimantan Tengah.
“Kabupaten Barito Utara memiliki potensi lahan kering yang sangat luas dan menjanjikan, bila dioptimalkan pemanfaatannya. Kita harus berani membuat mimpi sebagai pemantik semangat dan motivasi untuk berusaha dengan lebih giat dan bersungguh sungguh untuk mewujudkan harapan indah tersebut,” jelas dia.
Untuk itu, dukungan anggaran, program, dan kegiatan yang fokus serta saling terintegrasi antar lembaga, instansi, dan OPD terkait dipastikan mampu menjadikan Barito Utara sebagai salah satu lumbung pangan nasional, sekaligus penyangga dan penyokong pertumbuhan perekonomian di daerah IKN (ibu kota negara) baru di pulau Kalimantan.(Melkianus He)
Discussion about this post