KALAMANTHANA, Lamongan – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi terpilih menjadi salah satu dari 9 kepala daerah yang menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan dari PWI.
Penghargaan yang diberikan kepada kepala daerah yang sangat peduli terhadap kebudayaan daerah tersebut, diserahkan secara langsung pada puncak peringatan Hari Pers Nasional di Kendari Sulawesi Tenggara, Rabu (9/2).
Bupati Lamongan berhak atas penghargaan tersebut, setelah melalui proses penilaian, dari seleksi administrasi, penjurian berkas proposal dan video hingga presentasi dan tanya jawab.
Dia dinilai layak menerima penghargaan atas terobosan budaya yang dilakukan dalam berupaya merekonstruksi kejayaan dengan penemuan berbagai situs, memunculkan kembali budaya lama yang hampir tergerus dan menjaga warisan budaya baik di masa Hindu-Budha, peradaban Islam bahkan masa kolonial Belanda yang merupakan poin penting.
Berbicara sebagai narasumber dalam dialog kebudayaan dalam rangakaian HPN 2022 sehari sebelum penerimaan penghargaan, bupati yang akrab disampa Pak Yes ini menuturkan secara sejarah sebagai pusat peradaban Raja Airlangga, Kabupaten Lamongan memiliki jejak kejayaan.
Hal tersebut dilihat dari penyebaran Agama Islam di pantai utara oleh Sunan Drajad, Sunan Sendang Dhuwur dan Joko Tingkir. Berbagai peninggalan dari era Airlangga dan Majapahit serta sejarah kejayaan dua kerajaan tersebut terus berlanjut hingga saat ini.
“Gapura Paduraksa Bersayap merupakan salah satu peninggalan nyata yang biasa disebut pintu menuju kejayaan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Lamongan juga telah berjaya dalam bidang ekonomi pada masa kolonial Belanda yang dibuktikan dengan adanya pembangunan Waduk Prijetan tahun 1917 dan menjadi tempat tenggelamnya Kapal Van der Wijck di perairan Lamongan tahun 1936.
Menghadapi gempuran Covid 19 Pak Yes juga menjadikan budaya sebagai pendekatan dalam penanganan Covid 19 di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut, mengingat mengubah perilaku sosial tidaklah mudah, sehingga pendekatan kultural yang paling dekat dan menjadi bagian integral di masyarakat perlu dilakukan.(Gdi)
Discussion about this post