HUT ke 47, IWAPI Lamongan Diharapkan Menjadi Penggerak Roda Ekonomi

KALAMANTHANA, Lamongan – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Lamongan telah genap berusia 47 tahun. Setelah rangkaian acara mulai dari pengadaan vaksin booster, pemberian bantuan banjir Lamongan, gowes bersama, lomba fashion show batik, hingga puncak acara yang di adakan pada Sabtu (12/2) di pendopo kabupaten Lamongan.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, dalam sambutannya mengajak IWAPI untuk bersama-sama sejalan, seirama dengan program yang dilakukan pemerintah kabupaten Lamongan, antara lain gerakan “ayo ditumbasi” “ayo beli produk Lamongan” “ayo dolen nang lamongan”. Hal tersebut bentuk upaya pemerintah kabupaten Lamongan untuk membangkitkan kembali perekonomian Lamongan.

“Hal ini semua supaya para pengusaha di Lamongan kembali bergairah, kembali bangkit, semoga UMKM semakin naik kelas, jika pengusaha pengusaha semakin stabil usahanya,” tutur pak Yes.

Lebih lanjut pak Yes menuturkan bahwa di 2 tahun yang lalu pertumbuhan ekonomi kabupaten Lamongan mencapai 5,5%, namun adanya pandemi menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi menjadi 2,65%. Di tahun 2021 data terakhir yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi kabupaten Lamongan tumbuh kembali menjadi 3,6%.

“Tentu hal ini tidak lepas dari peran ibu-ibu pengusaha Lamongan atau IWAPI Lamongan yang turut serta menggerakkan roda ekonomi Lamongan,” tegas Pak Yes

Anis Yuhronur Efendi selaku ketua DPC IWAPI Lamongan menyatakan bahwa anggota IWAPI 98% pelaku UMKM, selaras dengan marsnya IWAPI yang menyatakan bahwa IWAPI “tangguh” utamanya di masa pandemi.

“IWAPI seperti halnya dalam mars IWAPI bahwa IWAPI tangguh. Dimana anggota IWAPI 98% pelaku UMKM, dimasa pandemi UMKMlah yang paling terpuruk. Namun, Ini terbukti meskipun pandemi IWAPI masih tetap eksis, hal ini ditandakan dengan masih adanya perayaan HUT ke-47 dengan berbagai kegiatan,” terang Anis

Dalam puncak acara HUT Ke-47 IWAPI terselenggara pula kegiatan lomba fashion show batik serta pengadaan stand UMKM Lamongan.

Fashion show yang diikuti oleh 50 peserta tingkat Sekolah Dasar (SD), merupakan bentuk kepedulian IWAPI untuk mengedukasi bahwa kecantikan tidak hanya dilihat dari penampilan tapi yang terpenting adalah intelektual dan wawasan kenegaraan. Melalui fashion show batik ini diharapkan pula anak-anak Lamongan memahami dan mencintai budaya daerah nya sejak dini.(gdi)