KALAMANTHANA, Sampit – Sampit menjadi salah satu tempat menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) terbaik. Pemerintah daerah setempat pun menyiapkan sejumlah acara. Apa saja?
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur ingin memanfaatkan maksimal peristiwa Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016 itu untuk kepentingan industri pariwisata. Karena itu, mereka mengemas fenomena alam yang langka itu dalam sejumlah kegiatan dengan beragam acara.
“Rangkaian ini melibatkan banyak pihak karena kami ingin momen yang sangat langka ini juga menimbulkan kesan berbeda. Pemerintah daerah mengundang masyarakat dan wisatawan dari luar daerah yang ingin hadir,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kotim, Multazam.
Kegiatan dalam menyambut gerhana matahari total itu nantinya akan dipusatkan di pinggiran sungai Mentaya, tepatnya di area patung ikan jelawat.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan nanti dimulai salat gerhana matahari atau salat kusuf pada pukul 06.00 WIB di Masjid Al Madinatul Mubaraqah atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kota. Salat di masjid yang berjarak hanya sekitar 10 meter dari ikon kota patung jelawat ini dikoordinasi oleh Kantor Kementerian Agama Kotim.
Acara ini diisi dengan pertunjukan tari tradisional yang menampilkan tari pesisir dan tari pedalaman. Acara ini dilaksanakan objek wisata ikon kota patung jelawat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan menggandeng sejumlah kelompok tari.
Di lokasi yang sama, tepatnya di bagian pojok Pujasera, panitia menggelar wisata jajanan tradisional. Sambil menyaksikan fenomena gerhana matahari total, pengunjung juga bisa merasakan beragama jajanan tradisional Kotim yang belum tentu bisa dijajakan pedagang setiap hari. (*)