KALAMANTHANA, Sampit, Kalteng – Meskipun Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menerima penghargaan dari pusat, namun, pemerintah Kotim tak mau terlena dan akan menjadikan penghargaan tersebut sebagai motivasi dalam meningkatkan kewaspadaan mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran lahan.
“Pemerintah daerah mendapat penghargaan karena dinilai serius dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan. Tapi penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk lebih maksimal dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Sabtu.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo baru-baru ini memberikan piagam penghargaan Bhakti Yudha Brama Jaya kepada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Penghargaan yang diterima Bupati H Supian Hadi diberikan atas prestasi kinerja pemerintah daerah dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan, lahan gambut dan semak belukar dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan pengurangan risiko kebakaran.
Penghargaan tersebut diserahkan pada peringatan Hari Jadi ke-97 Pemadam Kebakaran Nasional di Lapangan Simpang Lima Semarang belum lama ini. Ada sejumlah daerah di Indonesia yang menerima penghargaan serupa.
Saat kemarau 2015 lalu, Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah terparah di Kalimantan Tengah yang dilanda kebakaran lahan dan kabut asap. Saat itu sekitar tiga bulan Kota Sampit dikepung asap sehingga sangat mengganggu aktivitas penerbangan dan kegiatan lainnya. Pemerintah juga mendirikan rumah oksigen dan rumah singgah untuk membantu masyarakat yang menderita penyakit akibat asap.
Untuk mencegah terulangnya musibah itu, antisipasi dini dilakukan. Meski saat ini masih musim penghujan, namun kini pemerintah daerah dan instansi terkait mulai waspada kebakaran lahan. Tujuannya agar jika terjadi kebakaran lahan, langsung ditanggulangi sehingga tidak sampai meluas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah selaku ujung tombak di lapangan, telah berkoordinasi dengan pihak lain untuk sama-sama meningkatkan kewaspadaan. Kamis (3/3) lalu, apel besar penanggulangan bencana dan kecelakaan dilaksanakan di halaman Markas Polres Kotawaringin Timur, diikuti lintas instansi terkait.
Apel besar tersebut untuk mengingatkan bahwa penanganan bencana, khususnya banjir dan kebakaran lahan serta kecelakaan memerlukan tindakan komprehensif dan kerja sama antar instansi dan masyarakat. Kewaspadaan dini sangat dibutuhkan agar potensi bencana bisa ditekan.