KALAMANTHANA, Banjarmasin – Komisi I DPRD Kalsel bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalimantan Selatan H Syahdillah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi setempat ke HSU 7-9 Maret lalu, melihat kondisi banjir di kabupaten tersebut sudah mereda.
Namun, ia mengimbau warga masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara agar senantiasa mewaspadai bencana banjir.
“Imbauan tersebut kami sampaikan saat Komisi I DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang membidangi penanggulangan bencana daerah berkunjung ke Hulu Sungai Utara (HSU) beberapa hari lalu,” ujarnya di Banjarmasin, Minggu.
Sebagai contoh di Amuntai (180 kilometer utara Banjarmasin), ibukota HSU ketika Komisi I DPRD Kalsel bersama BPBD provinsi setempat meninjau, jalan-jalan utama tidak lagi terendam air karena banjir.
Begitu pula bantuan terhadap penanggulangan bencana banjir di “Bumi Agung” HSU dan “kota bertakwa” Amuntai tampaknya tidak ada masalah, ungkap wakil rakyat asal kabupaten tersebut menjawab Antara Kalsel.
“Walau kondisi banjir sudah mereda, kami tetap mengimbau warga masyarakat HSU khususnya dan Kalsel pada umumnya agar selalu waspada terhadap bencana banjir. Apalagi musim penghujan masih berlangsung,” tuturnya.
Pasalnya, lanjut mantan Wakil Bupati setempat yang kini bergabung ke Partai Gerindra tersebut, banjir dan bencana karena guyuran hujan sewaktu-waktu atau dengan tiba-tiba bisa datang selama musim perhujan.
“Kita tidak ingin, karena kelalaian atau kelengahan bencana banjir menimpa warga dan sampai meminta korban,” ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V meliputi Kabupaten HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.
Sementara HSU salah satu kabupaten di Kalsel yang menjadi langganan banjir bila musim penghujan, keadaan tersebut sejak lama, dan terparah pernah terjadi tahun 2004.
Selain daerah tersebut sebagai kawasan rawa monoton, banjir di HSU itu juga kiriman dari Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong yang berhulu di Pegunungan Meratus.