MENTERI Pariwisata Arief Yahya agak canggung ketika banyak ucapan selamat dialamatkan kepadanya. “Ini belum apa-apa. Masih banyak rencana besar yang belum bisa saya sampaikan ke ruang publik,” katanya.
Kementerian Pariwisata memang meraih sukses beruntun. Dari Pesona Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016, dilanjutkan dengan heboh jawara ITB Berlin, 9-13 Maret 2016 sebagai The Best Exhibitor kategori Asia, Australia, Oceania, lalu dilanjutkan dengan prestasi di MATTA Fair Kuala Lumpur dan Hong Kong.
Lalu, apa rencana besar yang belum terungkap itu? “Nanti saja, bisa menjadi surprise, setelah matang dan siap running,” aku Menpar Arief Yahya, begitu mendarat di Soekarno Hatta, Selasa (15/3/2016).
Turun dari pesawat Garuda Indonesia dari Berlin via Amsterdam, mantan Dirut PT Telkom ini langsung menuju Gedung Sapta Pesona, Merdeka Barat, Jakarta untuk rapat pimpinan. Lalu dilanjutkan dengan rapat dengan tim Lombok Halal Destination serta dengan eselon I hingga tengah malam.
“Tidak ada waktu lagi. Harus dikebut untuk percepatan 10 Bali Baru,” ungkap Maeketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.
Selama di ITB Berlin, Arief Yahya juga selalu di booth Wonderful Indonesia, dari satu rapat ke rapat berikutnya. Sampai-sampai Sekjen UN-WTO (United Nation World Tourism Organization), Badan PBB yang mengurusi pariwisata dunia, Taleb Rifai pun terpesona dengan gaya kepemimpinan Arief Yahya. Terutama, keputusan yang cepat, dan tidak banyak basa-basi.
“Senang berbicara dengan orang bisnis seperti Arief, keputusan cepat dan matang,” ucap Taleb Rifai yang menghasilkan tiga kesepakatan dalam 45 menit itu.
Selebihnya, Arief berkeliling booth ke seluruh peserta ITB Berlin, bursa pariwisata terbesar di dunia yang sudah berusia 50 tahun itu. Maldive yang bakal dijadikan benchmark Belitung, menjadi salah satu perhatiannya. Kosta Rika, sang juara umum dari zona Amerika Latin juga tidak luput dari perhatiannya, meskipun kalau berjalan kaki ringan dari hall 26 tempat Phinisi Wonderful Indonesia berada, minimal 30 menit tanpa berhenti.
“Truly Asia” Malaysia, “Amazing” Thailand, dan “Your” Singapore yang berada di hall yang sama, tentu menjadi fokus pertama yang dicermati. Beberapa catatan kecil di kepala Arief Yahya, untuk perbaikan booth tahun depan, yang harus dipikirkan sejak sekarang. Korea yang sarat teknologi, China yang penuh atraksi dan Jepang yang bersaing di zona Pacific juga dia pelajari poin of view yang ada di balik desain megah mereka.
“Terima kasih kawan-kawan, kalian hebat di GMT, menjadi trending topic dunia dengan destinasi waktu. Kalian juga hebat di ITB Berlin, dengan transaksi potensial yang naik pesat, dari Rp4,3 triliun menjadi Rp6,5 triliun, sementara targetnya Rp5 triliun. Performance Wonderful Indonesia juga diapresiasi sebagai The Best Exhibitor. Juga diikuti penghargaan di Malaysia, Hong Kong dan Los Angeles,” ucap Arief Yahya di hadapan rapim dengan para deputinya.
Catatan sukses lagi adalah Perpres KEK Pariwisata Tanjung Kelayang yang sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo, sebagai KEK pertama di masa kabinet kerja. Perpres soal Bebas VISA Kunjungan terbaru juga sudah diteken. “Tetapi masih belum apa-apa capaian ini, masih ada sesuatu yang baru, yang akan membuat pariwisata melompat lebih jauh,” kata Arief Yahya. (*)