KALAMANTHANA, Sungai Raya – Cuaca di Kalimantan Barat belakangan terasa demikian panas. Suhu berkisar pada 32 hingga 35 derajat celsius. Mau tahu apa penyebabnya?
Ternyata, badai tropis Emeraude. Badai itu terjadi di garis ekuator, tepatnya di selatan Jawa dan selatan Irian Jaya. Badai itulah yang menyebabkan cuaca panas lain dari biasanya di sejumlah kawasan di Kalimantan Barat. Situasi ini masih akan terjadi pada beberapa hari ke depan.
“Badai Emeraude terjadi di selatan Jawa dan selatan Papua. Kecepatan pusaran angin dan tekanan udaranya 988 dan kecepatan pusaran 55 knot,” ujar prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Supadio, Pontianak, Giri Darmoko, Senin (21/3/2016).
Menurut Giri, cuaca panas ini takkan berlangsung selamanya. Jika badai tropis itu sudah melemah, menurutnya, panasnya juga akan berkurang. Selain itu, hujan juga akan turun kembali.
Dia menjelaskan, badai tropis itu terjadi sejak tanggal 19 Maret dan diprediksikan akan terjadi sampai 25 Maret mendatang. Akibat cuaca panas itu, pihaknya telah memantau empat titik api yang berada pada beberapa daerah di Kalimantan Barat.
“Ada empat titik api yang kami lihat pada hari ini, yaitu di daerah Ketapang satu titik api, Mempawah satu titik api, dan Kota Singkawang dua titik api. Semua itu berdasarkan pantauan Satelit Modis yang di-update hari ini,” katanya pula.
Giri menjelaskan, badai tropis Emeraude itu mengakibatkan gelombang panas yang berimbas ke Kalbar, dengan arus udara panas itu dibawa oleh angin. Biasanya hal ini akan terjadi sampai dua atau tiga hari ke depan.
“Cuaca panas yang terjadi di Kalbar ini juga akibat titik kulminasi yang akan berlangsung di Pontianak pada 23 September, saat matahari berada tepat di atas garis ekuator yang mengakibatkan cuaca panas,” kata dia lagi. (*)