SATU lagi jurus Kementerian Pariwisata untuk memikat wisatawan mancanegara, khususnya Taiwan. Wonderful Indonesia akan tampil dengan tema kostum karnaval pada Dream Mall Parade di Kaohsiung, Taiwan, 26-27 Maret.
Kostum karnaval Wonderful Indonesia sengaja dibuat rada nyeleneh. Ada Garuda Putih, Merak Cenderawasih, dan Gajah Oling. Semua disiapkan untuk tebar pesona di Negeri Chiang Kai Sek itu.
Kontingen Wonderful Indonesia didesain untuk tampil paling atraktif, paling menonjol, dan paling diminati pengunjung. Kostum, make up, koreografi, tata warna, karakter, stage, live dan ilustrasi musik dengan formasi Fashion Runway, dance dan theatrical sudah siap menghibur warga Taiwan. Ada kostum setinggi dua meter, seperti biasa, diambil dari kreasi carnaval. Ada juga yang punya bentangan sayap hingga satu meter.
Belum lagi beragam aksesoris menarik seperti suguhan Jember Fashion Carnaval (JFC), even karnaval yang menduduki ranking ke-4 dari tujuh karnaval tahunan internasional di dunia. “Pokoknya kostum ala karnaval khas Indonesia akan tebar pesona di Taiwan. Wonderful Indonesia harus menjadi yang paling heboh,” terang Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata.
Dream Mall Parade akan diikuti sejumlah negara yang juga mengincar Taiwan sebagai salah satu sumber wisatawannya. Selain Indonesia, hadir pula Amerika Serikat, Brasil, India, Jepang, dan tentu saja tuan rumah Taiwan. Di sanalah Wonderful Indonesia siap bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Saat mendampingi Deputi Pengembangan Pasar Mancanegara I Gde Pitana, Vincen menjelaskan untuk bisa juara itu harus dipersiapkan dengan kreatif. Harus kaya ide, dan lain dari biasanya. Itulah yang ingin ditampilkan Kementerian Pariwisata di Taiwan nanti. Maklum, acara nanti bakal diliput sejumlah media besar Asia. Ada Channel News TV, CTS News, Chinese Metropolitan News, Asia Today, Taivanskaya Panorama serta Taiwan Times yang siap mempublish acara ini.
Karenanya, konsep kostum karnaval yang ‘ngejreng’ ditonjolkan. Kemenpar ingin menjadikan Wonderful Indonesia sebagai kontingen terunik, paling fantastik, spektakuler dan paling keren, yang disuka ratusan ribu penonton, puluhan media besar Asia, photographer dan observer internasional.
“Kami memboyong empat orang yang biasa tampil di Malang Carnival. Selain itu ada juga tim kesenian lokal di Taiwan sebanyak dua orang,” terang Vinsen.
Di Dream Mall Parade 2016, Wonderful Indonesia juga akan memperkenalkan lebih jauh pariwisata Indonesia. Destinasi wisata prioritas yang mencakup Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai(Maluku Utara), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), akan dipromosikan. Begitu juga sejumlah destinasi wisata lain yang tak kalah indahnya. Misinya, mengejar target jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta pada 2016.
Sekadar catatan, hingga pertengahan Januari 2016,angka kunjungan wisatawan asal Taiwan ke Indonesia mencapai 275 ribu orang. “Jumlahnya harus terus bertambah. Karenanya di Taiwan kami akan menjual 10 destinasi utama, mulai dari barat hingga timur Indonesia,” ujar Vinsen.
Menpar Arief Yahya juga menambahkan, Taiwan itu termasuk Great China, yang saat ini sedang menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia. Great China itu meliputi Tiongkok, Hongkong dan Taiwan. “Terus terang, dalam lima tahun terakhir, kita belum mampu mengejar tiga negara tetangga kita, untuk mendapatkan inbound dari pasar China. Malaysia, Thailand dan Singapore sangat besar capaiannya, dibandingkan dengan Indonesia,” kata Arief Yahya.
Memang critical success factor menembus pasar Tembok China adalah meningkatkan jumlah direct flight ke Indonesia, bundling paket wisata dengan wholesalers. Tahun 2015, wisman asal China Raya adalah 1.335.000 orang. Memang itu sudah naik 33 persen dibandingkan dari tahun sebelumnya. Tetapi jika dibandingkan dengan Thailand, mereka bisa mendapatkan wisman Tiongkok sampai 8 juta, Malaysia 2 juta, dan Singapura 2 juta. (*)