KALAMANTHANA, Bulungan – Kepala Bappeda Kabupaten Bulungan, M Isnaini memaparkan, hasil musrenbang mulai tingkat desa, kelurahan hingga kecamatan sampai pada forum perangkat daerah dan aspirasi melalui reses DPRD Bulungan merumuskan 311 program dan 1.657 kegiatan yang telah diinput dalam aplikasi Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) untuk menjadi dokumen rancangan awal RKPD tahun 2017.
Namun proyeksi APBD Bulungan tahun 2017 masih diasumsikan sama dengan kisaran nilai pada APBD tahun 2016 yakni sebesar Rp1,2 triliun yang mengalami penurunan dibanding 2015 yang mencapai Rp2,1 triliun.
Hal ini berkaitan dengan perkembangan ekonomi nasional dan global khususnya perkembangan harga minyak dunia yang masih mengalami fluktuasi dan di bawah proyeksi APBN sehingga berdampak kuat terhadap besaran alokasi dana bagi hasil pemerintah pusat kepada daerah.
“Sebagian besar atau 80,73 persen pendanaan untuk pembangunan Kabupaten Bulungan masih bergantung pada dana perimbangan dari pemerintah pusat,” ujar M Isnaini.
Sementara itu, Bupati Bulungan, Kalimantan Utara, Sujati menginstruksikan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) merancang program-program pembangunan skala prioritas yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
“Saya instruksikan kepada seluruh satuan kerja di lingkup Pemkab Bulungan agar fokus pada program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebagai skala prioritas,” kata Bupati Bulungan ini saat membuka musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di Tanjung Selor, kemarin.
Sujati menjelaskan, beberapa program pembangunan yang menjadi skala prioritas yaitu akselerasi atau percepatan pembangunan kawasan pangan terpadu atau “food estate”, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan daerah-daerah pelosok dan pembangunan desa mandiri serta pembangunan SDM unggul.
“Beberapa hal tersebut di atas diharapkan menjadi referensi bagi seluruh SKPD dalam menyusun program-programnya untuk lima tahun kedepannya (2016 – 2021),” kata dia.