KALAMANTHANA, Banjarbaru – Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan mencatat harga gabah di tingkat petani pada Maret 2016 mengalami penurunan hingga 2,82 persen.
Kepala BPS Kalsel, Diyan Pramono Edi di Banjarbaru, Sabtu mengatakan survei harga gabah dilakukan terhadap 49 observasi pada 10 kabupaten di provinsi tersebut.
“Komposisi jumlah observasi dari 49 transaksi harga gabah 10 kabupaten didominasi gabah kering panen (GKP),” ujarnya didampingi Kabid Statistik dan Distribusi Arih Dwi Prasetyo.
Sepuluh kabupaten yang di survei meliputi Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, HST, HSU, Tanah Bumbu, Tabalong dan Balangan.
Penurunan rata-rata harga gabah kualitas GKP sebesar 2,82 persen berasal dari perbandingan harga bulan Februari sebesar Rp6.335 per kilogram dengan bulan Maret.
“Harga GKP bulan Maret sebesar Rp6.157 per kilogram, dan harga di penggilingan turun 2,81 persen dari Rp6.441 bulan Februari menjadi Rp6.260 pada Maret,” ungkapnya.
Menurut Diyan, harga gabah yang paling tinggi di tingkat petani berasal dari gabah dengan kualitas Gabah Kering Panen (GKP) varietas Karang Dukuh.
“Harganya mencapai Rp7.727 per kilogram yang terdapat di Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala dan harganya diatas rata-rata tingkat penggilingan Rp6.260,” ucapnya.
Sementara, harga terendah sebesar Rp4.500 per kilogram berasal dari gabah kualitas GKP varietas IR42 yang terdapat di Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan.
“Komponen mutu gabah selama bulan Maret cenderung fluktuatif dengan rata-rata kadar air dan kadar hampa GKP sebesar 14,92 persen dan 3,52 persen,” katanya.