KALAMANTHANA, Muara Teweh – Banjir yang merendam ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah akibat meluapnya Sungai Montallat kini mulai surut. Jangan percaya isu banjir bandang terjadi karena pertambangan.
“Banjir di kawasan Desa Kandui atau di jalan negara Muara Teweh- Banjarmasin sudah surut, namun di sejumlah desa masih ada yang terendam banjir,” kata Camat Gunung Timang Setiazid ketika dihubungi di Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang, Selasa (5/4/2016) pagi.
Banjir bandang terjadi Minggu (3/4) siang dan hingga pagi ini sudah mulai kering terutama di desa di wilayah hulu Sungai Montallat diantaranya Pelari, Tongka, Siwau, Payang Ara, Sangkorang, Jaman dan Kandui.
Sedangkan desa di kawasan hilir sungai seperti Desa Malungai, Rarawa, Ketapang, Walur, Baliti dan Majangkan masih terendam banjir sekitar 0,5 meter. “Kita harapkan banjir segera surut dan semua sehingga aktivitas warga kembali normal,” katanya.
Pada Senin (4/4) sore, Bupati Barito Utara Nadalsyah memantau banjir di wilayah Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang dengan bertemu masyarakat setempat di posko banjir di Puskesmas Kandui.
Dalam pertemuan itu, Bupati Nadalsyah meminta masyarakat tidak percaya dengan isu banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Gunung Timang dan Barito Utara pada umumnya itu akibat rusaknya hutan akibat aktivitas pertambangan maupun kegiatan perusahaan di wilayah hulu Sungai Montallat dan Sungai Barito.
“Tidak benar banjir ini akibat rusaknya kawasan hutan di wilayah hulu. Banjir ini memang akibat tingginya curah hujan yang melanda wilayah Barito Utara dalam beberapa hari terakhir,” ujar Nadalsyah.
Bupati juga meninjau di Puskesmas Kandui karena ada sejumlah warga Desa Kandui yang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. (ant/ik)