KALAMANTHANA, Samarinda – Ini cerita lanjutan soal Desiana, dosen Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur, yang dilaporkan sudah lebih sebulan menghilang. Ternyata dia meninggalkan sejumlah uang ringgit Malaysia.
“Kami menemukan banyak uang ringgit Malaysia di dalam tas yang ditinggalkan Desiana. Kemungkinan uang itu tertinggal dan lupa dibawa,” kata Edi Winardi, kakak ipar Desiana yang dihubungi dari Samarinda, Jumat (8/4/2016).
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara itu, kata Edi Winardi, pada Juni 2015, sempat berangkat ke Malaysia bersama kakaknya yang tinggal di Bogor, Jawa Barat.
Hilangnya Desiana, kata Edi Winardi, sudah dilaporkan ke Polresta Balikpapan pada 4 April 2016 “Kami sudah melapor tetapi tidak diberi bukti lapor. Kami menyerahkan data dan foto tetapi polisi tidak menanyakan kronologis hilangnya Desiana,” kata Edi Winardi.
Bahkan, pihak keluarga lanjutnya sudah mengecek ke Kantor Imigrasi Balikpapan terkait kemungkinan Desiana pergi ke luar negeri. Namun dari pengecekan tersebut, tidak ditemukan adanya data Desiana berangkat ke luar negeri.
“Jadi, kemungkinan dia pergi melalui jalur tikus menuju Malaysia. Tetapi kami tidak tahu tujuannya kemana dan di mana mereka saat ini,” katanya.
Berdasarkan perbincangan di grup media sosial civitas akademika Unmul Samarinda terungkap bahwa Desiana kepada teman-temannya mengaku pamit ke Bogor, Jawa Barat. Sementara kepada keluarganya, Desiana mengaku akan pergi ke Yogyakarta.
Beberapa dosen mengaku khawatir jika Desiana bergabung pada kelompok radikal tertentu.
Wakil Dekan II Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Awang Yusrani di Samarinda, Kamis (7/4/2016), membenarkan hilangnya dosen bernama Desiana SP, Msi tersebut.
“Kami sudah berupaya menghubungi keluarganya di Balikpapan dan mereka juga terkejut mendengar Desiana sudah lebih sebulan menghilang dari mess perumahan dosen Unmul. Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Desiana ke kepolisian di Kota Balikpapan,” ujar Awang Yusrani.
Pihak Fakultas Pertanian Unmul juga sudah berupaya mencari informasi terkait keberadaan Desiana. “Kami sudah mencoba menghubungi telepon genggamnya tetapi sudah tidak aktif lagi. Secara administratif kami sudah membuat surat teguran pertama, namun kami juga bingung mau dikirim kemana sebab orangnya tidak ada,” katanya. (ant/ama)