KALAMANTHANA, Nunukan – Beginilah nasib di kawasan perbatasan. Pasokan gas melon dari negeri sendiri mandeg. Masyarakat Nunukan pun memilih menggunakan gas negara tetangga, Malaysia atau….kompor minyak.
Ketersediaan elpiji tiga kilogram di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sejak sepekan terakhir mengalami kelanggkaan. Rina, ibu rumah tangga di Kampung Tidung, Kelurahan Selisun Kecamatan Nunukan, Sabtu (9/4/2016) mengaku sejak sepekan ini elpiji tiga kilogram sangat sulit ditemukan.
Ia mengatakan selama pasokan elpiji tersebut mulai lancar, banyak masyarakat meninggalkan gas asal Malaysia dengan alasan lebih hemat.
Namun, elpiji tiga kilo gram ini seringkali tidak mencukupi dari kebutuhan masyarakat setempat sehingga tetap mengandalkan gas asal negeri jiran yang lebih mudah memperolehnya.
“Selama satu pekan terakhir ini, elpiji tiga kilo gram sangat sulit ditemukan baik pada tingkat agen maupun distributor,” ujar Rina.
Ia menyebutkan harga gas asal Malaysia saat telah mencapai Rp280.000 per 14 kilogram.
Ibu rumah tangga lain bernama Ida di Jalan Pangkalan Haji Muhtar Kelurahan Nunukan Timur mengutarakan selama sepekan ini terpaksa menggunakan kompor minyak dengan menggunakan bahan bakar solar karena ketiadaan minyak tanah.
“Saya terpaksa memasak pakai kompor menggunakan minyak solar karena kehabisan gas elpiji dan tidak ada minyak tanah,” ujar ibu dua anak ini. (ant/akm)