KALAMANTHANA, Muara Teweh – Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, periode Januari sampai dengan Maret 2016 mencapai Rp9,4 miliar atau 23,76 persen dari target Rp39,9 miliar.
“Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) itu berasal dari empat sumber pendapatan,” kata Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Kabupaten Barito Utara Aspul Anwar di Muara Teweh, Senin (18/4/2016).
Ia mengatakan bahwa sumber penerimaan PAD tersebut berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Hingga triwulan pertama ini, pajak daerah terealisasi Rp1,2 miliar atau 18,97 persen dari target Rp6,5 miliar, retribusi daerah Rp1 miliar lebih (19,23 persen) dari Rp5,4 miliar, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp7,2 miliar (31,13 persen) dari target Rp23,1 miliar.
“Untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang ditargetkan Rp4,8 miliar, masih belum ada realisasinya,” katanya didampingi Kepala Bidang Pendapata, Mastur.
Aspul mengatakan bahwa pihaknya telah merancang strategi untuk memaksimalkan penerimaan PAD dengan mengoordinasikan 11 satuan kerja perangkat daerah penghasil PAD tersebut.
“Guna memaksimalkan pendapatan PAD ini, kami melakukan koordinasi dengan 11 SKPD penghasil atau pengelola pajak dan rertribusi daerah,” katanya.
Melalui kegiatan itu, menurut Aspul, DPPKA selaku koordinator PAD bersama SKPD lainnya dapat mencari rumusan yang dapat mengupayakan atau proaktif pendapatan daerah melalui surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) tahun 2016.
Melalui koordinasi ini dapat menghasilkan strategis yang optimal dalam pemungutan atau penagihan rertibusi daerah dan rekonsiliasi data penerimaan retribusi masing-masing SKPD penghasil dan lainnya.
“Diharapkan pertemuan ini sedikit banyak akan mendongkrak peningkatan penerimaan PAD tahun ini dan tahun-tahun mendatang,” ujarnya. (ant/akm)
Discussion about this post