KALAMANTHANA, Singkawang – Kehadiran bandar udara di Kota Singkawang bakal memicu peningkatan perekonomian. Saatnya nanti, orang Taiwan bisa terbang ke Singkawang.
Pembangunan bandara di Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan itu adalah proyek nasional. Pemerintah Kota Singkawang bersama Pemprov Kalbar mendapat tugas menyelesaikan pembebasan lahan.
Setidaknya begitulah kesepakatan soal rencana pembangunan bandara di kota itu pada awalnya. Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kota Singkawang sudah sepakat untuk segera mewujudkan rencana tersebut.
Penandatanganan kesepakatan pembangunan Bandara Kota Singkawang dilakukan di Aula Mulawarman Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat tahun 2014 lalu.
Saat itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti bertindak sebagai pihak pertama, Wali Kota Singkawang Awang Ishak pihak kedua, dan Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya pihak ketiga melakukan kesepakatan.
Dari kesepakatan tersebut menegaskan bahwa bandar udara yang dibangun di Singkawang bukan milik Singkawang, Bengkayang, Sambas maupun Kalbar tapi Negara.
Sebelumnya, Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan sangat mendukung keberadaan bandara di bagian utara Kalbar.
“Sejak awal banyak mengikuti pembahasan di tingkat daerah termasuk adanya ketakutan bandara di Pontianak akan sepi. Itu salah, tentu hal ini akan menambah jumlah pengguna dan membawa manfaat yang besar dari jasa moda transportasi ini, sehingga dari awal bersama Gubernur, kami mendukung sepenuhnya bandara Singkawang,” kata Christiandy Sanjaya.
Ia mengusulkan bandara di Singkawang agar tidak hanya dibangun landasan pacu sepanjang 1,4 kilometer saja tetapi lebih panjang.
“Saya yakin kalau pesawat perintis saja tidak menguntungkan. Saya kira orang Taiwan Ke Singkawang tidak mau pakai pesawat kecil, dan juga kenapa dari Pontianak ke Singkawang pakai pesawat,” katanya. (ant/akm)