PULAU Dewata Bali bakal kembali menebarkan pesona budayanya di mata dunia. Kali ini, yang dieksplorasi total adalah keanekaragaman kuliner di pulau yang baru saja dinobatkan sebagai pulau terindah di Asia versi Tripadvisor itu. Ubud Food Festival (UFF) akan menghabohkan Bali, 27-29 Mei mendatang.
Founder & Director Ubud Food Festival, Janet DeNeefe mengatakan, ini merupakan kali kedua pihaknya mengadakan even tersebut. Perhelatan perdana dilakukan pada bulan Juni, tahun lalu dan sukses dihadiri ribuan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara Indonesia.
Pusat lokasi UFF rencananya akan berada di Taman Kuliner yang di latar belakangi oleh indahnya lembah Campuhan, berlokasi di Jalan Raya Sanggingan. Salah satu venue bernama Kitchen Stage yang juga terletak di Taman Kuliner akan menjadi saksi juru masak Indonesia dan internasional beradu kreasi dengan sate lilit, bebek goreng, ayam betutu, sambal matah terbaik yang akan mereka iming-iming ke pengunjung.
”Ini yang kedua dan kami akan mengusung tema ‘Go Local’, tema yang akan menjadikan tradisi kuliner Indonesia sebagai bintang utama dalam penjelajahan kuliner. Kami ingin tahu latar belakang, sejarah, dan makna dari budaya serta tradisi kuliner Indonesia. Kami bersama wisatawan akan menelaah, dikupas, dan dikaji oleh chef, pencinta kuliner, dan mereka yang ahli di bidang kuliner sambil menikmati keindahan alam Ubud,” ujar Janet, Senin (25/4/2016).
Bali memang lokal di Indonesia, hanya satu pulau kecil di tengah bentangan Sabang sampai Merauke. Tapi, lokalnya Bali itu sudah go international. Sehingga konsep “go local” ini bisa dibaca sebagai mengglobalkan kuliner-kuliner Bali. Mempromosikan masakan Bali ke pentas dunia.
Janet menambahkan, sederet nama-nama besar di bidang kuliner Indonesia akan hadir meramaikan kancah kuliner bertajuk UFF itu. Di antaranya adalah Sisca Soewitomo. Sisca adalah tokoh ahli makanan yang selalu wara wiri di televisi Indonesia dan telah menulis ratusan buku kumpulan resep. Kata Janet, Sisca rencananya akan berbagi cerita seputar karirnya di bidang kuliner yang sudah ditekuni selama lebih dari 40 tahun.
”Selain itu kami juga akan mengundang juru masak Presiden Jokowi, William Wongso. Koki Presiden itu akan meluncurkan bukunya yang berjudul ‘Flavors of Indonesia: William Wongso’s Culinary Wonders’, beliau akan memaparkan perjalanannya melintasi ragam kuliner Indonesia yang begitu kaya di buku ini. Ini akan menambah acara kami semakin menarik,”ujarnya.
Ternyata masih banyak lagi. Janet juga memastikan bahwa chef, pengusaha, dan figur media seperti Farah Quinn akan hadir di UFF. Juru masak dan jurnalis Petty Elliott dengan keahliannya di masakan Indonesia modern juga sudah confirm meramaikan UFF.
“Tahun ini, program kami akan berkisar pada tema Go Local yang bertujuan untuk memperkaya pengertian tentang kuliner Indonesia; seperti asal, pembuat, dan bagaimana makanan tersebut bisa pas dengan budaya, sosial, dan geografi yang mengelilinginya,” kata Janet.
Selain itu, bintang-bintang kuliner nusantara yang akan hadir di UFF 2016 ini adalah presenter dan jurnalis Bondan Winarno. Chef Mandif Warokka, juru masak dengan bintang Michelin pertama di Indonesia. Rockstar kuliner Bara Pattiradjawane, Rahung Nasution, dan sederet lainnya.
Even ini sangat pas dilaksanakan di Ubud. Seperti diketahui, Ubud, Bali semakin menjejakkan gelarnya sebagai pusat kuliner dan seni Pulau Bali. Wilayah yang terkenal dengan alam yang asri itu kini dipenuhi oleh deretan restauran-restauran terbaik kelas dunia.
Janet juga mengatakan bahwa, kabar ini sudah mendunia dan sudah terdengar kepada master-master masak dunia. Kata Janet, tokoh masak seperti Eelke Plasjmeijer dari Locavore yang baru-baru ini masuk dalam jajaran 50 restoran terbaik di Asia, ahli dessert New York City, Will Goldfarb dari Room 4 Dessert.
Figur di balik institusi Ubud, Mozaic, Chris Salans. Juru masak berbintang Michelin, Nic Vanderbeeken dari CasCades Restaurant.Will Meyrick dari Hujan Locale, dan beberapa nama Indonesia lainnya yang identik dengan lezatnya Ubud dan Bali, yaitu Arif Springs dari Taksu dan Made Runatha dari MOKSA Janet menegaskan sudah mengapresiasi acaranya dan akan hadir di acara keduanya tersebut.
“Ada 60 lebih chef dan ikon kuliner yang akan hadir di UFF dan setiap dari mereka akan memberikan penghargaan kepada arti dari tema Go Local tersebut dengan mengunjungi Pasar Ubud di pagi hari agar mendapatkan bahan makan segar yang terbaik untuk digunakan di acara mereka, atau menggunakan tehnik masak tradisional yang menggunakan arang dan kipas bambu,” tambahnya.
Apa kata Menpar Arief Yahya? Kuliner itu adalah produk budaya yang sudah lama teruji dan turun-temurun mempengaruhi tradisi selera lidah orang Bali. Protofolio produk pariwisata Wonderful Indonesia itu ada tiga, Alam (Nature) 35%, Budaya atau Culture 60%, dan Buatan Manusia (Man Made) 5%. Kuliner itu ada di kolom budaya yang 60% itu. “Kuliner itu sekitar 30% dari 60% portofolio budaya, jadi angkanya memang sudah tersebar,” kata Arief Yahya.
Pariwisata itu gandengannya adalah culinary and shopping, 45 persen, wisata desa-kota 35% dan wisata budaya, sejarah dan heritage 20%. Karena itu, membuat event kuliner di kawasan budaya Bali, terlebih di Ubud yang kental dengan culture Bali, itu sudah sangat tepat. “Silakan ke Bali, ikuti Ubud Food Festival! Pasti enak dan keren!” sebut Menpar Arief Yahya.(*)