KABUPATEN Bandung punya cara unik mendatangkan wisatawan. Literasi cerita-cerita budaya, kisah legenda atau mitos yang ada dijadikan senjata pamungkas, dikolaborasikan dengan kekuatan adat setempat. Semua dikemas kreatif, dijadikan daya tarik wisata.
Soal ini, Bandung memang rajanya. Kawasan yang kerap disebut sebagai Paris van Java itu kaya cerita legenda. Mitos, cerita rakyat dan dongeng tentang asal usul Kabupaten Bandung seperti tak pernah ada habisnya. “Ini kan unik. Jadi kita menjual cerita, menjual mitos. Daerah-daerah yang potensial seperti Gunung Tangkuban Perahu dan Kawah Kamojang perlu dimitoskan,” papar Bupati Bandung, Dadang M Naser.
Di Kawah Kamojang, Kecamatan Ibun, lanjut Bupati, memang terdapat sumber mata air panas. Dan itu menjadi magnet tinggi lantaran ada balutan cerita legenda tentang bidadari yang turun dari kahyangan ke Kamojang untuk mandi di sana. Untuk lebih memperkuat imej pariwisatanya, Dadang mengaku akan serius menggarap kekayaan adat desa-desa di Kabupaten Bandung. Desa yang diisi adat diyakini Dadang akan lebih disukai wisatawan lokal ataupun mancanegara.
“Saya ingin mencontoh Bali. Bali sudah dikenal luas hingga kancah internasional karena punya ciri khas budaya dalam wisatanya. Budaya yang ada di Bali sudah menjadi industri. Sudah menjadi bahan jualan untuk menarik minat wisatawan,” bebernya.
Soal ini, Dadang mengaku tak khawatir. DI matanya, Kabupaten Bandung punya banyak potensi budaya yang siap diindustrikan seperti Bali. “Kami punya Rampak Kendang di Ciparay. Nanti kami atur supaya itu bisa tampil di Gedong Budaya. Ada juga kampung adat di Cikondang. Kawasan itu bisa dikembangkan menjadi desa wisata dengan pendekatan adat,” akunya.
Menpar Arief Yahya menilai story line itu penting, sebagai konten materi promosi. Banyak contoh destinasi yang awalnya bukan apa-apa, tidak banyak dikenal, tetapi tiba-tiba meldak setelah dieksplorasi dan dibuat ceritanya dengan baik. “Belitung dengan Laskar Pelangi, New Zealand dengan Lord of The Ringnya, Jeju Island Korea dengan ceritanya, dan lainnya,” jelas dia.
Karena itu, 3A harus dipastikan bagus dulu. Atraksi, amenitas dan akses menuju ke berbagai destinasi yang ditawarkan itu. “Bandung itu lengkap, atraksinya banyak, kombinasi antara nature dan culture. Tidak perlu diragukan lagi,” jelas Menpar Arief Yahya.
Tinggal akses, yang masih harus diperkuat. Bandara internasional, direct flight dari originasi utama, dan jalan tol dari Jakarta, market nusantara yang paling potensial. Saat ini dari dan menuju Bandung pada week end dan hari libur, sudah terlalu padat. (*)