KALAMANTHANA, Samarinda – Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur “berguru” ke Kalimantan Timur mengenai pengembangan pelayanan perpustakaan, terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi demi meningkatkan minat baca bagi pemustakanya.
“Ketika kami bertanya ke Perpustakaan Nasional tentang daerah mana yang sudah maju memanfaatkan TI (teknologi informasi), dijawabnya Provinsi Kaltim yang sudah maju, makanya saya bersama rombongan kemudian memutuskan studi banding ke sini,” ujar Sekretaris Badan Perpustakaan dan Arsip Jatim Hasto Hendarto saat ditemui di Samarinda, Selasa (26/4/2016).
Dia mengakui bahwa penambahan fasilitas peralatan TI sangat berkaitan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Namun, jika semua pihak memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan pelayanan melalui TI agar minat baca masyarakat meningkat dan memudahkan pemustaka dalam mencari buku, tentu hal itu akan bisa dilakukan di perpustakaan mana saja,” ujarnya.
Hasto dan rombongannya juga ingin belajar kepada Badan Perpustakaan Kaltim tentang tahapan dan proses mengalihmediakan bahan baca maupun berbagai informasi budaya di Kaltim, karena berdasarkan informasi dari pusat, Kaltim sudah melakukan alih media terhadap berbagai kekayaan budaya daerah.
“Kalau pelayanan manual dan pelayanan secara umum, saya kira hampir sama dengan di Jatim. Tapi, kedatangan kami ke sini karena Kaltim sudah lebih unggul dalam pemanfaatan TI dan sudah mengalihmediakan arsip dan informasi budaya daerah. Itulah yang ingin kami pelajari,” kata Hendarto.
Kepala Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim Ardiningsih mengatakan Perpustakaan Kaltim memiliki sejumlah fasilitas pendukung, antara lain ruang layanan koleksi digital dan layanan TI yang berisi koleksi CD/DVD, layanan akses internet, dan database online.
“Kemudian ruang layanan koleksi umum, ruang layanan koleksi rujukan, ruang layanan koleksi deposit, ruang layanan terbitan berkala, ruang audio visual untuk pemutaran film, CD dan DVD,” katanya.
Selanjutnya terdapat sarana penelusuran informasi berupa katalog dalam jaringan (online), bibliografi nasional dan daerah, katalog induk nasional dan daerah, termasuk sudah menerapkan sistem “computer client” dan “hotspot”, ditambah ada tiga mobil perpustakaan keliling.
Ke depan, lanjut Ningsih, Bapusprov Kaltim memrogramkan konektivitas antarperpustakaan di kabupaten/kota hingga provinsi, sehingga pelayanan secara daring bukan saja ada di tingkat provinsi, tetapi hingga ke daerah-daerah.
Guna mewujudkan target konektivitas itu, Bapusprov Kaltim sejak 2013 telah memberikan bantuan perangkat TI kepada sejumlah sekolah, sehingga melalui komputer dan jaringannya akan mampu menghubungkan layanan secara daring.
Bantuan yang diberikan, antara lain pada 2015 terdapat beberapa perpustakaan sekolah yang mendapat perangkat TI, seperti untuk perpustakaan SMAN 3 Samarinda mendapat bantuan dua unit perangkat TI, perpustakaan SDN 016 Samarinda mendapat satu unit, dan MAN Model Samarinda mendapat satu unit. (ant/akm)