KALAMANTHANA, Palangka Raya – Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto, mengaku sedih mendengar kabar Camat Jekan Raya dikeroyok tiga warga akibat masalah besaran biaya pembuatan hingga pengukuran SP2T di daerah tersebut.
“Hal ini sudah tidak arif dan bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Alangkah baiknya, apabila permasalahan tersebut diselesaikan dengan kepala dingin tanpa harus dengan kekerasan,” katanya.
Dia menyatakan tidak menyalahkan Camat Jekan Raya, Sahrudin, maupun warga terkait insiden tersebut. Tapi sebagai pelayan masyarakat semestinya bijaksana dan profesional dalam menyelesaikan masalah. Bukan hanya untuk kepentingan politik maupun pribadi saja.
Sebelumnya diketahui bahwa pada Selasa (26/4) sekira pukul 15.00 WIB di Kantor Camat Jekan Raya suasana tenang tiba-tiba berubah tegang. Hal itu terjadi karena Sahrudin selaku Camat menjadi korban pemukulan yang dilakukan tiga warga.
Kejadian itu bermula saat warga berinisial IW dan KR mengambil SP2T yang baru selesai diurus. Kedua warga tersebut tak terima ketika petugas meminta biaya sukarela terkait pengurusan surat tanah tersebut. Akibatnya cekcok antara warga dengan salah satu pegawai kecamatan tak bisa dihindarkan hingga akhirnya berujung pada pemukulan camat. Pelaku awalnya dua orang, kemudian bertambah satu orang hingga menjadi tiga orang.
Sementara menurut keterangan dari salah satu pelaku, dalam kejadian tersebut pihak kecamatan meminta biaya pengurusan surat tanah tak secara sukarela yang artinya mematok biaya minimal. Akibatnya pertengkaran terjadi lantaran biaya yang diminta terlalu mahal.
Hingga kini kasus yang menghebohkan warga Palangka Raya tersebut masih ditangani pihak kepolisian. (ant/akm)