BANDOENG Laoetan Onthel dapat apresiasi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Onthel, katanya, bisa pula dikembangkan menjadi atraksi yang menarik di kota-kota lain.
Menurut Menpar, acara bersepeda dan konvoi, apalagi dengan sepeda antik, menaikkan pamor Kota Bandung sebagai salah satu heritage. Kota yang memiliki banyak peninggalan bangunan dan perlengkapan lama, juga menarik jika menghidupkan komunitas antiknya.
Itulah yang dilakukan Kota Bandung selama akhir pekan lalu. “Itu bisa menjadi atraksi tersendiri. Jakarta dengan Kota Tua, Jogja di Malioboro, Semarang dengan Kota Tua, Bandung, Surabaya, Malang dan lainnya adalah kota yang punya sejarah panjang dengan segala peninggalannya,” ungkap Arief.
Bandoeng Laoetan Onthel digelar sepanjang 6-8 Mei lalu. “Acara ini menjadi ajang yang ditunggu-tunggu warga Bandung dan wisatawan. Lihatlah bagaimana Lapangan Gasibu di depan Gedung Sate dan di Jalan Dipenogoro dipenuhi ribuan sepeda klasik nan unik. Kami menyebutnya dengan The International Veteran Bicycle Festival,” ujar Ketua Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng (PSBB), Yahya Johari.
Pria asli Sunda itu mengatakan, Bandoeng Laoetan Onthel akan diramaikan lebih dari 20 ribu onthelis dari seluruh Tanah Air dan mancanegara, para ahli sepeda dan perwakilan komunitas sepeda di seluruh dunia, serta beberapa duta besar negara pendukung. “Kegiatan ini juga menghadirkan penjualan onderdil sepeda kuno terbanyak beserta kostum unik terbanyak yang tentunya sangat langka dan jarang kita lihat,” beber pria yang biasa menggunakan topi itu.
Kata Aboy-sapaan akrab Yahya Johari-, pada 6 Mei ada acara penyambutan undangan para onthelis Tanah Air dan internasional. Termasuk pada hari perdana itu dilakukan acara meet and greet Fongers Rijwielen dengan Jen A. Fongers. Selanjutnya, masih ata Aboy, pada 7 Mei 2018 serangkaian kegiatan Bandoeng Laoetan Onthel siap menghibur para wisatawan yang datang ke Bandung.
“Mulai dari acara pembukaan, atraksi seni budaya Sunda, onthel lumping, musik rakyat, permainan, stand, kontes foto, teatrikal Bandung Lautan Api, renungan malam, rally onthel, sampai penampilan dari artis undangan,” ujar Aboy dengan logat sundanya yang khas.
Johari juga menambahkan, acara Bandoeng Laoetan Onthel rutin dihadiri tidak hanya onthelis Indonesia tetapi juga onthelis dari dunia. Diantaranya adalah Singapura, Malaysia, Thailand, dan bahkan dari negara Eropa seperti Belanda, Jerman, dan Rusia. ”Termasuk juga kolektor serta ahli sepeda klasik dunia seperti: Andre Koopmans, Jos Rietveld, Theo de Kogel, Otto Beajoun, Colin Kirsch, Ralph A. Boreham, dan Presiden International Veteran Cycling Association (IVCA) Alain Charles Albin Cuvier,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Nunung Sobari mengaku senang dengan acara-acara kreatif yang digelar masyarakat di kota kreatif seperti Bandung. “ Karena semakin kreatif kota tersebut, maka semakin banyak wisatawan yang akan datang. Apalagi ini even international yang gaungnya ke luar negeri. Terima kasih kepada panitia yang selalu menjaga acara-acara yang klasik dan menarik, karena memang Bandung sangat kaya dengan ide dan kreatifitas,” katanya. (*)
Discussion about this post