KALAMANTHANA, Sampit – Sudah ada sejumlah perguruan tinggi di Kotawaringin Timur. Mulai dari Universitas Darwan Ali, STKIP Muhammadiyah, Akademi Kebidanan Muhammadiyah, STIE Sampit, STIH Habaring Hurung, dan sebagainya. Kini, Bupati Supian Hadi, berharap Universitas Mentaya bisa diwujudkan.
“Saya berharap tahun 2017 sudah bisa dimulai. Universitas Mentaya sudah sangat kita butuhkan. Saya rasa kita di kabupaten boleh mendirikan universitas asal sesuai aturan,” ujar Supian di Sampit, Selasa.
Rencana pemerintah daerah untuk mendirikan perguruan tinggi sudah diwacanakan sejak lama. Awalnya digulirkan wacana dengan nama Universitas Sampit, namun belakangan diusulkan dengan nama Universitas Mentaya, merujuk pada nama sungai besar di daerah ini yakni Sungai Mentaya.
Pembentukan perguruan tinggi di Kotawaringin Timur dinilai sudah saatnya dilakukan karena memang dibutuhkan. Masih terbatasnya jumlah, daya tampung dan pilihan perguruan tinggi di daerah ini, menjadi salah satu alasan pengusulan pembentukan Universitas Mentaya.
Dengan mendirikan universitas sendiri, pemerintah daerah ingin menyiapkan sebuah perguruan tinggi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Harapannya, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberi kemudahan akses pendidikan hingga ke perguruan tinggi, bisa terwujud.
“Kami sudah bicara dengan DPRD terkait persiapan ini. Sudah ada lahan 20 hektare yang akan dihibahkan salah satu pengembang untuk Universitas Mentaya. Langkah awal nanti kita akan bangun kantor utama dan beberapa ruang kuliah,” harap Supian.
Sebagian remaja saat ini memilih melanjutkan kuliah ke luar daerah seperti ke Universitas Palangka Raya, perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Selatan hingga ke luar Pulau Kalimantan.
Pemerintah daerah menginginkan bisa memiliki perguruan tinggi yang lengkap dan berkualitas sehingga putra dan putri daerah ini tidak harus jauh-jauh ke luar daerah. Supian menyadari ini bukan hal mudah namun dia yakin bisa diwujudkan. (ant/rio)