KALAMANTHANA, Nunukan – Ada lima calon daerah otonom baru di Kalimantan Utara. Siapa yang lebih dulu memiliki pemerintahan otonom sendiri? Pulau Sebatik!
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie menyebut nama Pulau Sebatik karena sesuai dengan pernyataan Kementerian Dalam Negeri. Menurut mereka, skala prioritas pemekaran daerah otonomi baru (DOB) adalah Pulau Sebatik.
Gubernur Irianto menegaskan itu saat berkunjung ke Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa, mengenai pemekaran Pulau Sebatik telah dikomunikasikan dengan Dirjen Otonomi Daerah oleh Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, ditambah Pemprov Kaltara bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo baru-baru ini.
Pemekaran Pulau Sebatik menjadi DOB telah lama diusulkan Pemkab Nunukan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun terkendala adanya peraturan baru tentang pemekaran wilayah.
Karena itu, Pemprov Kaltara bersama-sama dengan Pemkab Nunukan terus berjuang agar Pulau Sebatik sebagai pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Negeri Sabah, Malaysia dapat dimekarkan menjadi kabupaten atau kota demi kepentingan kawasan pertahanan Indonesia.
Ia juga mengingatkan, sehubungan dengan banyak DOB yang telah dibentuk tetapi tidak mampu berkembang secara ekonomi maupun pemerintahan membuat pemerintah pusat kembali membuat peraturan agar pemekaran wilayah benar-benar dipersiapkan secara matang.
Selain itu, Irianto Lambrie juga menyatakan, pertimbangan lain dari pemerintah adalah soal fiskal daerah karena daerah induk atau yang mengusulkan bertanggung jawab untuk membiayainya.
“Jadi selama masa persiapan daerah induk punya tanggung jawab untuk membiayainya dalam bentuk dana hibah. Padahal saat ini Kabupaten Nunukan mengalami defisit anggaran yang cukup parah,” kata Gubernur Kaltara itu pula. (ant/rio)
Discussion about this post