KALAMANTHANA, Singkawang – Seorang pengasuh bernama Yul (24) di Singkawang, Kalimantan Barat, terancam pasal berlapis karena melakukan penganiayaan berat terhadap anak balita hingga menimbulkan kematian pada Minggu (1/9).
“Yul dikenakan pasal berlapis, yakni Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman penjara selama 7 tahun, subsider Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman penjara selama 15 tahun, subsider UU Perlindungan anak Pasal 80 ayat 3 UU No.35 tahun 2014 dengan ancaman penjara selama 15 tahun,” kata Kapolsek Singkawang Barat, Kompol Sunarno, Senin (19/9/2016).
Yul, sebagaimana disebutkan Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Suhadi SW sehari sebelumnya, bukannya mengasuh, malah mencekik anak laki-laki bernama Lorenzo Fernando alias Nando (4) hingga tewas.
Sebelum mencekik, perempuan pengasuh itu sempat pula menyiksa sang bocah dengan sundutan rokok. Apakah dia terganggu karena sang bocah rewel saat si pengasuh sedang menikmati rokoknya, penyidikan polisi yang akan membukanya.
“Peristiwa itu terjadi Minggu (1/9/2016) lalu di rumah pelaku di Jalan Pulau Natung, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat. Ketika itu korban rewel menangis ingin buang air besar, sementara di pelaku Yul sedang menikmati rokok,” sebut Suhadi di Pontianak, Minggu (18/9/2016).
Kemudian pelaku membuka baju korban dan diantar ke kamar mandi. Ketika di kamar mandi korban masih rewel, akhirnya pelaku menyulut tangan kiri korban dengan rokok sebanyak dua kali dengan harapan korban diam tidak menangis lagi.
“Karena anak-anak disulut rokok tangannya, nangisnya semakin keras karena merasa kesakitan. Untuk menghentikan tangisnya pelaku Yul mencekik leher korban dengan posisi tangan kanan pelaku di depan dan tangan kiri dibelakang, selang beberapa menit korban langsung terjatuh membentur lantai kamar mandi dan korban terdiam,” ungkapnya.
Selanjutnya pelaku Yul menyiram korban dengan air menggunakan gayung sebanyak tiga kali supaya korban bangun, namun ternyata korban tidak sadarkan diri, sehingga pelaku panik dan lari keluar rumah sebentar, kemudian masuk lagi kerumah dan membawa korban ke rumah sakit Harapan Bersama Singkawang, namun jiwa korban sudah tidak tertolong dan meninggal dunia. (ant/akm)