KALAMANTHANA, Pontianak – Ini fakta yang menyedihkan. Bukannya berkurang, kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kalimantan Barat, justru mengalami peningkatan.
Kasubdit IV Remaja, Anak, dan Wanita Polda Kalbar, AKBP Suryanti membeberkan data. Katanya, sepanjang Januari-Agustus lalu, tercatat sebanyak 136 kasus KDRT terjadi. Korbannya rata-rata orang dewasa, yakni 117 orang, sementara 19 lainnya anak-anak. Pelakunya pun rata-rata ayah dan orang tua.
Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat dibanding tahun lalu yang tercatat 202 kasus dari bulan Januari-Desember 2015, terdiri dari korban dewasa 184 orang dan anak-anak 11 orang. Faktor yang memicu terjadinya KDRT antara lain faktor ekonomi, orang ketiga, dan cekcok mulut yang tak dapat dihindarkan.
Pihak kepolisian sendiri selalu bertindak cepat dalam mengatasi kasus ini karena dikhawatirkan dapat memakan korban jiwa yang lebih banyak jika tidak segera diatasi. Dalam proses pemeriksaan polisi akan mengadakan mediasi untuk menyelesaikan masalah keluarga tersebut dan diharapkan menghasilkan jalan keluar yang terbaik.
Suryanti berharap agar ke depannya angka KDRT di Kalbar dapat menurun dan perlahan tidak ada lagi kasus KDRT yang menimpa wanita terlebih anak-anak.
“Seharusnya kita sebagai orang tua mampu mendidik, merawat, dan membesarkan anak dengan penuh cinta. Seorang ayah seharusnya menjadi pahlawan bagi keluarga, bukan sebagai penghancur keluarga itu sendiri,” katanya. (pnc/ik)
Discussion about this post