KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Tragis memang nasib Yohanes Tuah. Pria berusia 55 tahun, warga Desa Bajuh RT I, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah itu terpaksa hidup dalam pasungan di pondok berukuran 1×1 meter, di tengah kebun keluarganya sendiri.
Yohanes mengalami gangguan kejiwaan. Tapi, keluarganya memiliki keterbatasan dana untuk memberikan pengobatan yang layak. Akibatnya, pihak keluarga terpaksa memasungnya.
Keputusan pihak keluarga untuk memasung Yohanes Tuah, anak dari pasangan Mohi dan Singah ini, menurut salah seorang keluarganya, punya alasan sendiri. Selain kondisi keuangan, keluarga juga takut Yohanes mengamuk. Jika yang terakhir ini terjadi, Yohanes bisa saja melukai warga setempat.
Seperti diungkapkan oleh salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya , sebenarnya kalau melihat kondisi yang dialami Yohanes dengan hidup secara dipasung tersebut sangatlah memprihatinkan. Apalagi tanpa memakai selembar pakaian dan hanya tinggal di gubuk tanpa dinding.
Menurut mereka, sebenarnya pihak keluarga Yohanes juga sudah berusaha memberikan hal yang terbaik di saat dirinya baru mengalami gangguan kejiwaan. Keluarga sempat membawanya sekaligus mendapatkan perawatan di RSJ Banjarmasin dan Palangkaraya. Namun karena tak kunjung sembuh dan biaya minim yang dimiliki, akhirnya keluarga hanya memasrahkan diri dengan merelakan saudaranya tersebut dipasung demi keamanan.
Kini sudah tujuh Tahun Yohanes hidup dalam pasungan. Harapan keluarga hanyalah adanya perhatian dari pemerintah untuk dapat memberikan bantuan dalam upaya penyembuhan keluarganya tersebut, setidaknya dapat menyediakan tempat yang layak untuk tempat tinggalnya. (nad)
Discussion about this post