KALAMANTHANA, Palangka Raya – Anggota DPRD Kalimantan Tengah ini prihatin. Apa pasal? Ya, dia melihat kurangnya komitmen pemerintah kabupaten/kota memajukan Bank Pembangunan Kalteng alias Bank Kalteng.
Adalah Freddy Ering, Ketua Komisi A DPRD Kalimantan Tengah yang menyuarakan keprihatinannya itu. Dia melihat kurangnya komitmen pemerintah daerah di kabupaten kota dalam menyimpan dananya di bank kebanggaan masyarakat Kalteng itu. Padahal, selain Pemprov Kalteng, pemegang saham di perseroan terbatas perbankan itu ya pemerintah kabupaten/kota itu sendiri.
“Bila dana daerah seperti dana pemerintahan kota dan kabupaten yang ada di Kalteng ini semuanya disimpan di Bank Kalteng yang merupakan bank daerah, tentu manfaatnya sangat besar bagi perekonomian daerah,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
PT Bank Kalteng, saat ini sepenuhnya kepemilikan sahamnya dikuasai pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota. Pada awal pendiriannya, bank yang kini memiliki modal dasar Rp1 triliun itu, sempat sahamnya dimiliki perorangan dan swasta.
Freddy Ering meyakini, dana-dana pemerintah daerah yang tersimpan di Bank Kalteng, benar-benar akan terkelola secara baik sehingga dana yang ada di daerah tidak lagi lari ke pusat sebagaimana jika menyimpannya di bank umum atau milik swasta.
“Keuntungan dalam pengelolaan dana tersebut tentu yang menikmati adalah Kalteng juga,” tambahnya.
Ke depannya, Freddy berharap agar kepala daerah kabupaten kota di Kalteng bisa benar-benar berkomitmen menyimpan dana daerah masing-masing di Bank Kalteng. Dengan demikian, diharapkan performa bank yang berkantor pusat di Jalan RTA Milono, Palangka Raya itu, akan semakin moncer.
Kurangnya komitmen pemerintah kabupaten/kota menyimpan dana mereka di Bank Kalteng, tentu bertolak belakang pula dengan keinginan Gubernur Sugianto Sabran. Gubernur Kalteng ini sebelumnya bahkan pernah setengah memaksa perusahaan-perusahaan swasta besar yang ada di Bumi Tambun Bungai untuk ikut menyimpan dananya di bank daerah tersebut. (dni)
Discussion about this post