KALAMANTHANA, Balikpapan – Motif pembunuhan terhadap Lasiyem, mayat perempuan yang ditemukan di Kelurahan Buluminung, Penajam Paser Utara, ternyata bukanlah pencurian dengan kekerasan semata. Ada alasan yang lebih kuat. Apa itu?
Rasa cemburu dan sakit hati. Ya, begitulah yang terungkap dari hasil rekonstruksi kasus pembunuhan Mulyadi, sang juragan angkot di Balikpapan yang digelar Direktorat Reskrimum Polda Kaltim dan Polres Balikpapan. Mulyadi, seperti diketahui, menjadi korban pembunuhan bersama Lasiyem dan putra kecil mereka, Putra Susila.
Rasa sakit hati itu muncul di diri BH, salah seorang anak tiri Lasiyem. Sebab, Mulyadi lebih menyayangi Lasiyem yang merupakan istri mudanya tersebut ketimbang Sri Handayani.
Mulyadi, seperti diketahui, memiliki banyak istri. Pria asal Blitar, Jawa Timur, ini sedikitnya tercatat pernah memperistri empat wanita. Lasiyem adalah istri keempat dengan siapa dia tinggal di Balikpapan. Akan halnya Sri Handayani, istri ketiga Mulyadi, adalah ibu dari tersangka BH.
Rasa sakit hati itulah yang membuat BH nekad menghabisi Mulyadi, Lasiyem, dan Putra Susila. “Padahal, ketika dia sakit, ibu yang merawatnya di Blitar. Ketika sudah sembuh, malah disuruh Lasiyem pulang ke Balikpapan,” ujar BH kepada penyidik.
Rekonstruksi sendiri berlangsung di rumah korban Jalan Imus Payau RT 31 No. 2 Kelurahan Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara yang merupakan tempat terjadinya pembunuhan terhadap tiga korban. Pengamanan lokasi rekontruksi sejak di mulut gang hingga rumah korban, dilakukan oleh puluhan personel gabungan dari Polsek Balikpapan Utara, Polres Balikpapan dan Polda Kaltim.
Kerumunan massa dari warga sekitar tampak memenuhi lokasi rekon di luar garis polisi, karena kasus ini memang sangat menggemparkan dan sekaligus memprihatinkan karena terjadi pada satu keluarga.
“Dalam reka ulang yang berlangsung, tersangka BH Cs memperagakan sebanyak 24 adegan mulai dari pertemuannya dengan kedua korban hingga eksekusi yang dilakukan terhadap kedua korban,” kata Direktur Reskrimum Polda Kaltim Kombes Winston Tommy Watuliu, didampingi Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Ade Yaya Suryana, dan Kapolres Balikpapan AKBP Jefri Dian Juniarta.
Selain tiga tersangka dan aparat kepolisian Polda Kaltim, tampak penasihat hukum tersangka, juga aparat dari Kejaksaan Balikpapan hadir menyaksikan jalannya rekonstruksi.
Beberapa adegan yang bisa dilihat dari luar adalah ketika mobil yang berisi tiga tersangka memasuki halaman rumah korban. Selain itu, juga adegan BH memanggil korban pertama, Lasiyem dan mengesekusinya di dalam mobil, hingga dipindahkan ke jok belakang mobil.
Sedangkan adegan pembunuhan terhadap korban Mulyadi dan anaknya, Putra Susila dilakukan di dalam rumah, sehingga hanya beberapa petugas saja yang boleh menyaksikan. (myu)
Discussion about this post