KALAMANTHANA, Buntok – Rumah Sakit Umum (RSU) Jaraga Sasameh di Kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, termasuk salah satu rumah sakit terbesar di DAS Barito. Tapi, kalangan DPRD setempat menilai kamar mayatnya tak layak dan perlu perbaikan.
“Fasilitas kamar mayat yang dimiliki rumah sakit di Barito Selatan sudah tidak sesuai dengan klasifikasi rumah sakit tersebut sehingga pelayanan tidak maksimal. Kamar mayat RSUD Jaraga Sasameh Buntok saat ini sudah tidak layak pakai. Hal ini berdasarkan laporan dari dokter ahli forensik RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya,” ungkap Tamarzam, Ketua DPRD Barito Selatan kepada KALAMANTHANA di Buntok, Jumat (5/5/2017).
Selain itu, menurut politisi PDI Perjuangan ini, ada hal yang dinilai sangat tidak mengenakan, yakni pada saat ketika petugas rumah sakit memandikan mayat. “Pada saat itu air guna membasuh jasad/mayat tidak mengalir akan tetapi menggenang di lantai ruang kamar mayat tersebut. Ini baru salah satunya,” tambah Tamarzam.
Dia berharap manajemen RSUD Jaraga Sasameh bisa menyikapi kondisi tersebut. “Jangan beranggapan itu hanya kamar mayat lantas dibiarkan seadanya begitu saja,” tegas Tamarzam.
Sementara itu, Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok, dr Yardi Nazar, mengakui kamar mayat yang ada di RSU tersebut. Tapi, menurutnya, pihak RSUD telah lama mengusulkan untuk perbaikan sarana yang dinilai kurang layak tapi masih belum ada realisasi dari pihak pemerintah hingga saat ini.
“Pihak RSU telah lama mengusulkan perbaikan bagian-bagian sarana yang tidak layak akan tetapi hingga saat ini masih belum ada realisasinya dari pihak pemerintah. Kita berharap semoga setelah pelantikan bupati terpilih nanti, semua kekurangan ini bisa segera terbenahi,” ucapnya. (fik).