KALAMANTHANA, Kuala Kurun – Kondisi Brigadir Fasca Chandra Lukmana sudah mulai membaik. Anggota Polres Gunung Mas yang terkena tembakan bandar narkoba di Kecamatan Tewah itu sduah dipindahkan dari ruang ICU. Fasca bahkan sudah bisa bergaya mengepalkan tangannya.
Fasca menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalimantan Selatan di Banjarmasin. Dia harus terbaring karena menjadi sasaran tembakan peluru bandar narkoba Kelurahan Tewah, YL, pada Minggu (21/5).
Setelah menjalani perawatan secara intensif di RS Bhayangkara Banjarmasin, sebagian proyektil yang berasarang di tubuh Fasca sudah berhasil diangkat. Kondisinya kini sudah mulai pulih.
“Anggota kami yang tertembak kemarin secara perlahan kondisinya sudah mulai membaik. Sisa proyektil peluru yang bersarang di tubuhnya sudah berhasil diangkat tim dokter,” sebut Kapolres Gunung Mas, AKBP Ardiansyah Daulay di Kuala Kurun, Kamis (25/5/2017).
Saat ini Fasca sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang lain. Dia masih melatih tangan kirinya pasca operasi, sementara tangan kanannya sudah bisa dipakai untuk bergaya seperti yang terlihat dalam foto ini.
Baku tembak antara aparat dan YL yang jadi tersangka pengedar narkoba jenis sabu-sabu tak terhindarkan lagi. Dalam baku tembak itu, Fasca terkena peluru YL. Bahkan Wakapolres Gumas, Kompol Qori Wicaksono hampir saja mengalami nasib serupa.
Kejadian tersebut bermula dari informasi masyarakat akan adanya transaksi narkoba di Jalan Perintis, Kecamatan Tewah, Gumas, Kalteng. Berbekal informasi tersebut, kemudian aparat Kepolisian langsung melakukan pengintaian. “Sekitar jam 12.30 WIB kami berhasil menangkap pelaku berinisial KI (52). Di sini kami menemukan satu bungkus plastik yang diduga sabu,” ungkap Kapolres Gumas AKBP Ardiansyah Daulay melalui Wakapolres Kompol Qori Wicaksono.
Tidak berhenti sampai di situ, tim kemudian menanyakan darimana barang haram tersebut diperoleh. “Setelah mendapatkan informasi yang cukup, kami pun mendatangi TKP dan berhasil menangkap pelaku lainnya yang berinisial BK (42),” ujarnya.
Dari pelaku berinisial BK ini, lanjut Wakapolres, timnya memperoleh pelaku berikutnya yang berinisial YL. “Di rumah YL, Satresnarkoba berhasil menangkap BK dan CO (22). Di sini kami mengamankan satu unit timbangan digital merk CHQ warna hitam, satu bundel plastik klip, satu kotak rokok yang berisikan satu paket alat hisap dan sabu itu sendiri,” bebernya.
Di saat petugas sedang melakukan penangkapan tersebut, tiba-tiba terdengar letusan tembakan sebanyak tiga kali. “Dari tembakan tersebut anggota hampir saja terkena tembakan. Pelaku berinisial YL usai melakukan tembakan itu langsung berteriak agar petugas melepaskan kedua pelaku yang ditangkap,” jelasnya.
Mendapati hal itu, kemudian petugas melakukan pendekatan dengan YL melalui negosiasi. “Karena informasi yang kami peroleh ada lima keluarganya yang dijadikan sandera. Namun usaha tersebut mengalami jalan buntu dan pelaku melakukan penembakan kembali ke arah petugas secara membabi buta sehingga membahayakan nyawa masyarakat sekitar,” ucapnya.
Bahkan, imbuh Kompol Qori, di saat pihaknya akan mendobrak pintu, YL kembali melepaskan tembakan kepada anggota. Beruntung mereka masih dapat berlindung. “YL sempat berteriak saya akan tembak anggota, biar saya mati di sini,” jelasnya.
Sekitar pukul 20.00 WIB, sebagai orang nomor dua di Polres Gumas Kompol Qori memerintahkan kepada seluruh personelnya untuk menggunakan peralatan guna melindungi diri. “Bahkan saya mencari tokoh masyarakat dan keluarga guna melakukan negosiasi, namun semua tidak mau dengan alasan takut,” tukasnya.
Pada pukul 22.00 WIB, YL memanggil anggota dengan berteriak dari dalam kamar agar dibelikan minuman teh kotak dengan melemparkan uang sebesar Rp50.000. Saat anggota mendekat dan mengupayakan negosiasi melalui momen ini, pada saat itu juga YL menembak ke arah anggota yang sedang berlindung sehingga melukai lengan atas kiri anggota Brigadir Fasca Candra yang juga hampir mengenai Wakapolres Gumas yang berada tepat di belakang Brigadir Fasca.
Melihat salah satu anggotanya tertembak, Kompol Qori segera melakukan evakuasi untuk menyelamatkan Brigadir Fasca yang dibantu oleh anggota Polres Gumas, dan Brigadir Fasca segera dibawa ke Rumah Sakit Kuala Kurun guna mendapat pertolongan. Kemudian, Waka Polres Gumas segera menghubungi Kapolres Gumas AKBP Ardiansyah Daulay, untuk melaporkan perkembangan situasi di TKP saat itu.
Namun dari dalam rumah tersangka masih melancarkan aksinya dan menembak ke arah petugas yang mencoba melakukan negosiasi kepadanya. Melihat kejadian tersebut, guna menghindari korban, anggota langsung bergerak memasuki kamar dan segera melumpuhkan YL. (ik)
Discussion about this post